ESENSINEWS.com – Sejumlah negara tengah masuk ke jurang resesi.
Entah itu benar-benar masuk resesi atau resesi teknikal. Setidaknya ada 12 negara yang data ekonominya menunjukkan hal ini.
Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan yang berlangsung selama dua kuartal atau lebih dalam.
Berikut rangkumannya:
1. Malaysia
Negara terbaru resesi adalah Malaysia. Negeri Jiran mengumumkan PDB berkontraksi untuk kedua kalinya di kuartal II 2020.
Dikutip dari TradingEconomics, ekonomi tercatat -16,5% (QtQ) pada triwulan kedua 2020. Di kuartal I, ekonomi sebelumnya -2%.
Secara basis tahunan (YoY) ekonomi -17,1%. Namun di kuartal I ekonomi masih positif
Ini membuat Malaysia jatuh ke resesi teknikal.
Penguncian (lockdown) guna mencegah Covid-19 menghancurkan ekonomi negara itu. Konsumsi rumah tangga merosot hingga 18,5% sementara investasi turun 28,9%.
Permintaane eksternal masih berkontribusi negatif ke PDB. Ekspor dan impor turun tajam.
Di sisi lain jasa produksi, sektor jasa dan manufaktur mengalami kontraksi. Pertambangan dan konstruksi juga turun.
2. Polandia
Sama seperti Malaysia, Polandia juga masuk resesi teknikal kemarin. Negara Eropa ini bahkan mengalami resesi teknikal pertama sejak akhir era komunis, lebih dari tiga dekade lalu.
Hal ini nampak dari data yang diterbitkan kantor Statistik Polandia, Jumat (14/8/2020). Penguncian (lockdown) akibat penyebaran corona (Covid-19) menjadi penyebab.
Perekonomian susut 8,9% di kuartal II 2020 dalam basis kuartalan (QtQ).
Di basis tahunan(YoY) ekonomi di kuartal II 20202 -8,2%. Sebelumnya ekonomi tumbuh 2% di kuartal I 2020.
3. Inggris
Inggris mencatat pertumbuhan terburuk sejak 2009.
Kantor Statistik Nasional, menyebutkan dalam basis tahunan (YoY), ekonomi berkontraksi atau -21,7% di kuartal II.
Sebelumnya di basis yang sama pada kuartal I 2020, ekonomi -1,7%. Sedangkan dalam basis kuartalan (QtQ) ekonomi -20,4%, sementara di kuartal I -2,2%.
4. Amerika Serikat
Perekonomian negeri Paman Sam mencatat -32,9% pada periode April – Juni (QtQ).
Kontraksi ini jauh lebih tajam dari kuartal I yang tercatat -5%.
Demikian laporan dari Departemen Perdagangan AS yang baru dirilis 30 Juli lalu. Kontraksi tajam terjadi dalam konsumsi, ekspor, hingga investasi dan pengeluaran pemerintah.
Meski begitu di basis tahunan (YoY), ekonomi di kuartal II -9,5%. Di kuartal I, ekonomi masih positif 0,3%.
5. Jerman
PDB Jerman ekonomi terbesar di Eropa mengalami kontraksi atau -2% (YoY) pada kuartal I tahun ini.
Ini merupakan kontraksi paling dalam sejak pencatatan PDB secara kuartalan yang dimulai pada 1970 silam.
Di basis tahunan (YoY) ekonomi -11,7 di kuartal II. Sementara kuartal I kemarin, ekonomi -2,3%.
6. Prancis
Prancis resmi resesi setelah ekonomi di kuartal II tercatat -19% (YoY).
Ekonomi sebelumnya telah susut 5,7% di kuartal I.
Dalam basis kuartalan (QtQ), ekonomi kuartal II -13,8%, sedangkan kuartal I -5,9%. Dalam basis ini kontraksi sudah terlihat sejak kuartal akhir 2019, di mana ekonomi -0,2%.
7. Italia
Italia menjadi negara paling buruk terdampak Covid-19.
Akibatnya penguncian total (lockdown) dilakukan.
Ini menyebabkan ekonomi jatuh dua kuartal berturut-turut. Di kuartal II -17,3% (YoY) sementara di kuartal I ekonomi -5,5%.
Di basis kuartalan ekonomi juga -12,4% (QtQ) di kuartal II dan -5,4 di kuartal I. Padahal, pada kuartal akhir 2019, ekonomi juga sudah -0,2%.
8. Spanyol
Sama seperti Italia, Spanyol sempat menjadi negara yang sangat terpukul karena Covid-19 di Eropa. Ini membawa ekonomi terjerembab ke resesi.
Secara QtQ, ekonomi -18,5% di kuartal II. Sebelumnya ekonomi -5,2% di kuartal I.
Di basis tahunan (YoY), ekonomi kuartal II -22,1%. Di kuartal I, ekonomi -4,1%.
9. Korea Selatan
Korea Selatan masuk jurang resesi setelah Bank Sentral Korea (BOK) menyebut ekonomi negatif kembali di kuartal II 2020. Di mana PDB – 3,3% (QtQ).
Sebelumnya di kuartal-I, ekonomi turun 1,3%. Ekspor barang dan jasa di mana ekonomi yang bergantung, anjlok 16,6%, terburuk sejak kuartal terakhir 1963.
Dalam basis tahunan (YoY), PDB negara ini di kuartal-II minus 2,9% dari periode yang sama tahun lalu. Tapi, di kuartal-I lalu, ekonomi tumbuh 1,4%.
10. Jepang
Jepang terjun ke dalam resesi pertama sejak 2015.
Ekonomi secara basisi tahunan (YoY) di kuartal I tercatat -0,7% dan di kuartal II -1,7%.
Secara QtQ, ekonomi juga minus dua kali. Di kuartal pertama ekonomi -1,9%. Sementara di kuartal II -0,6%.
11. Singapura
Secara basis kuartalan (QtQ), ekonomi mengalami kontraksi sebesar 42,9% pada kuartal II 2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Secara tahunan (YoY), ekonomi menyusut 13,2% pada kuartal yang berakhir 30 Juni.
Singapura merevisi perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk 2020 menjadi kontraksi antara 5% sampai 7%.
Pada bulan Mei sebelumnya, PDB Singapura diperkirakan akan menyusut antara 4%-7% tahun ini.
12. Filipina
Ekonomi Filipina masuk jurang resesi pertama dalam 29 tahun. Secara tahunan (YoY)PDB -16,6% di kuartal II 2020.
Sebelumnya di kuartal I 2020, secara tahunan ekonomi juga -0,7%.
Secara kuartalan (QtQ), ekonomi di April hingga Juni juga -15,2%. Di kuartal I lalu dalam basis yang sama, ekonomi -5,1%. Hantu resesi belum meninggalkan Hong Kong.
Ekonomi kota di bawah China itu kembali mengalami kontraksi.
Di kuartal II ekonomi -9% (YoY). Di basis kuartalan (QtQ), ekonomi minus 0,1% di kuartal II-2020 ini.
Ini adalah kontraksi empat kuartal berturut-turut untuk pusat ekonomi global ini.
Aktivitas ekonomi sudah susut sejak pertengahan 2019, saat protes besar-besaran massa anti Beijing terjadi.
Sumber : CNBC