ESENSINEWS.com Perekonomian Jerman mengalami kontraksi paling tajam pada kuartal II 2020. Ini menyusul pertumbuhan Ekonomi minus yang telah dialami Jerman pada kuartal I 2020.
Dilansir dari Reuters, Jumat (31/7/2020), merosotnya perekonomian Jerman disebabkan anjloknya belanja konsumen, investasi korporasi, dan ekspor akibat pandemi virus corona. Pertumbuhan Ekonomi yang dinikmati Jerman selama hampir 10 tahun pun lenyap.
Kantor Statistik Federal Jerman menyatakan, pertumbuhan ekonomi Jerman minus 10,1 persen pada kuartal II 2020. Adapun pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Jerman dilaporkan minus 2 persen.
Angka pada kuartal II 2020 tersebut merupakan yang terendah sejak Kantor Statistik Federal mengumpulkan data pertumbuhan ekonomi Jerman per kuartal pada tahun 1970.
“Sekarang sudah resmi, ini adalah resesi dalam abad ini, ” kata Andreas Scheuerle, ekonom di DekaBank.
“Apa yang sejauh ini tidak mungkin dicapai dengan anjloknya pasar saham atau guncangan harga minyak dicapai dengan (adanya) makhluk kecil (berukuran) 160 nanometer bernama virus corona,” imbuh dia.
Ekspor dan impor barang dan jasa anjlok pada kuartal II 2020. Tidak hanya itu, konsumsi rumah tangga dan investasi alat produksi korporasi juga merosot.
Meskipun demikian, belanja pemerintah mengalami peningkatan.
Kepala ekonom Commerzbank Joerg Kraemer menuturkan, pemulihan sudah mulai terjadi pada akhir April 2020. Artinya, ada peningkatan yang kuat terkait produksi yang akan terlihat pada kuartal III 2020.
“Akan tetapi, ini tidak mengubah fakta bahwa butuh waktu yang lama bagi ekonomi Jerman untuk kembali ke level sebelum krisis,” ungkap Kraemer.
Pemerintah Jerman mengekspektasi pertumbuhan ekonomi minus 6,3 persen tahun ini dan akan rebound alias tumbuh positif 5,2 persen pada tahun 2021.
Sumber : Reuters