ESENSINEWS.com, MANADO – Kabar buruk bagi masyarakat Sulawesi Utara (Sulut).
Kurva RO atau indeks penularan di daerah ini mencapai angka 2,5 dan merupakan yang tertinggi se-Indonesia.
Jika RO kurang dari satu, maka rata-rata orang yang terinfeksi akan menularkan kurang dari 1 orang.
Sebaliknya, apabila RO di atas satu maka masih ada penyebaran virus corona.
RO Sulut sendiri mencapai angka 2,5, artinya laju penularan cukup tinggi.
Wakil Gubernur Steven Kandouw menyayangkan kondisi ini.
“Ini tanda awas kepada masyarakat Sulut agar taat pada prosedur COVID-19. Sulut juara tingkat penyebarannya. Menekan penularan ini, masyarakat harus disiplin,” kata Wagub Steven Kandouw kepada sejumlah wartawan di Kantor Gubernur Sulut, Selasa (2/6/2020).
Berdasarkan data laman kemkes.go.id, pada Senin (2/6/2020) pukul 16.00 WIB, kasus positif di Sulut bertambah 15 menjadi akumulatif 354 kasus.
Adapun sembuh tetap 52 dan meninggal dunia 37 kasus.
Sementara, kasus paling banyak terjadi di Kota Manado.
Penyebaran COVID-19 di Kota Manado yang naik drastis menjadi perhatian khusus Pemprov Sulut.
Wagub Steven Kandouw mengatakan, Gubernur Olly Dondokambey telah memerintahkan Gugus Tugas Provinsi untuk membantu Gugus Tugas Kota Manado.
Beberapa strategi telah dilakukan diantaranya petugas kesehatan provinsi telah melakukan rapid test untuk masyarakat Kota Manado, serta menurunkan Sat Pol PP Provinsi untuk ikut berjaga di wilayah perbatasan Kota Manado.
“Beberapa cara akan kita lakukan untuk membantu Kota Manado memerangi COVID-19. Semua harus gotong royong agar pandemi ini selesai,” tutup Wagub Steven.
Sementara itu, situasi lalu lintas di ibukota Manado sudah semakin ramai, beberapa titik seperti kompleks Taman Kesatuan Bangsa (TKB) dan Patung Kuda Pal 2 beberapa kali terjadi macet.