Mewabahnya virus Corona (Covid-19) secara global telah menyentak alam bawah sadar kita bahwasanya ubun-ubun kita berada dalam genggamanNya dan Dia Maha Berkehendak. bahwa kita semua adalah umat yang satu ciptaan-Nya dan hanya kepadaNya-lah kita berkesudahan.
Pintu-pintu rumah Tuhan ditutup, fatwa-fatwa tokoh agama pun menguatkan untuk membatasi kegiatan massal keagamaan di rumah-rumah Tuhan tersebut.
Kami cumalah driver online (roda empat) dan ojek online (roda dua) yang sehari-hari sebagai street warriors yang mengais rejeki di jalanan, memberikan kemudahan transportasi dalam kota yang aman dan nyaman.
Sekalipun profesi kami belum diakui oleh negara bahkan dinegasikan oleh para pengusaha aplikator sehingga memaksa kami untuk menjadi kaum mustadhaffin, namun begitu kami percaya bahwa keadilan-Nya tidak mengenal pandang bulu.
Oleh sebab itu, kami menginisiasi untuk melakukan Online Pray, from the streets for The World dengan kerendahan hati sebagai kaum mustadhaffin untuk rawe-rawe rantas malang-malang putung mengetuk pintu langit agar Tuhan Semesta Alam berkenan mengampuni dan menolong kita semua dari wabah Covid-19 ini.
Semua orang ingin musibah ini cepat berlalu. Malam ini saat yang paling tepat. Bertepatan dengan malam Nishfu Sya’ban, kita ramai-ramai secara masif dan terstruktur, kita sama-sama bermunajat pada Tuhan yang Maha Kuasa.
Kita camkan pada keyakinan yang paling dalam, pengakuan bahwa kita adalah makhluk yang rapuh, lemah, namun penuh kesombongan, penuh nafsu rendah yang mengubur kesadaran. Mendahulukan kepentingan diri dari pada makhluk lain.
Penuh amarah alih-alih dan kasih sayang. Takberdaya namun merasa sanggup. Merasa berakal namun tak mau berfikir. Merasa unggul padahal pecundang, merasa punya hari esok, padahal sewaktu-waktu maut menjemput.
Tak cukupkah kita saksikan, mereka yang hampir tak tersentuh debu dalam keseharian, justru menjadi korban Covid-19? Seluruh tubuh dan benda-benda sekeliling kita mungkin steril. Namun jangan-jangan harta kita justru kita peroleh secara kotor, bahkan jorok.
Jangan-jangan ucapan lisan atau tulisan kita justru sampah yang jadi sarang penyakit. Atau mungkin otak dan hati sudah penuh polusi hingga tak mampu berpikir jernih lagi. Akibat penuh kecurigaan dan penuh kedengkian.
Camkan bahwa kita adalah seburuk-buruk makhluk di kolong langit. Dan hanya rahmat dan kasih sayang Tuhan saja yang menyelamatkan kita dan semesta ini.
Setelah kita tanamkan betapa tak berdaya umat manusia ini, mari kita mohon ampun sehabis-habisnya. Semoga Dia berkenan membuka pintu kasih-sayangNya dan memberi kita kesempatan untuk memperbaiki diri dalam sisa waktu yang tersisa di dunia ini. “Aamiin yaa robbal alaamiin”.
Acara doa bersama ini akan kami gelar bertepatan dengan malam nisfu sya’ban yang jatuh pada Rabu 8 April 2020 dengan kami streaming secara langsung via nonton bareng Facebook di wall FB https://m.facebook.com/Dodi.Ilham98, pada jam 21.00 WIB.
Doa bersama ini akan dipimpin oleh KH Asimun Mas’ud bersama Komunitas Drivers Online dan Ojek Online ‘Gober’ Community.
Ketentuan soal PSBB yang ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun provinsi/kota/kabupaten tidak kami langgar karena prosesnya secara online yang diamini oleh seluruh street warriors di tanah air ini, baik di rumah-rumah mereka, di tepi jalan ataupun di warung-warung kopi tempat kami melepas lelah.
Semoga kita, rakyat, bangsa dan negara Republik Indonesia serta seluruh semesta alam mendapatkan pertolongan dari-Nya.
Rabu, 8 April 2020,
Dodi Ilham (President GOBER Community)