ESENSINEWS.COM, JAKARTA – Para aktivisi yang tergabung dalam Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (Jari 98) terus bekerja keras tanpa pamrih mencegah melebarnya wabah berdarah dengue (DBD).
Hal itu dilakukan dengan cara Penyemprotan Fogging usir nyamuk di sejumlah wilayah yang ada di kawasan Tangerang Selatan.
Hal ini intens dilakukan, lantaran Jari 98 menilai pihak otoritas hanya terkesan fokus dan mengupdate soal bahaya virus corona atau Covid-19.
Padahal Kementerian Kesehatan RI mencatat, dari Januari hingga 11 Maret 2020, terdapat 17.820 kasus penularan DBD di seluruh Indonesia.
Bahkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Siti Nadia Tarmizi saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (11/6), merilis angka kematiannya berjumlah 104 kasus.
“DBD sedang menyelinap ditengah badai corona. Harusnya DBD juga meski menjadi perhatian serius Pemprov Tangsel. Ingat mencegah itu lebih baik daripada mengobati,” tandas Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa, Kamis (19/3/2020).
Willy mengimbau selalau mengedepankan pola hidup sehat dan bersih. Tak hanya itu, para pengusaha pun diminta agar jangan banyak menimbun barang yang rentan dijadikan sebagai wadah untuk berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
“Jadi jangan karena corona terus pengusahanya beli banyak barang-barang melebihi stock biasanya. Akhirnya meluber ke mana-maja dan dijadikan tempat nyamuk aedes aegypti,” tandas Willy yang juga diketahui sebagai aktivis senior di Indonesia tersebut. (*)