ESENSINEWS.com, Jakarta – Bersih-bersih pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dilakukan Erick Thohir
Betapa tidak, dalam tempo 4 bulan Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) sudah beberapa kali bongkar-pasang petinggi BUMN, baik itu direksi maupun komisaris.
Tak tanggung-tangung mantan bos klub ternama Inter Milan ini mencopot sekumlah petinggi perusahaan plat merah ini.
Bahkan, Erick melakukan rotasi di Kementerian BUMN. Rezimnya Rini Soemarno di dipindahkan ke beberapa BUMN.
Berikut beberapa nama pejabat BUMN dan sederet petinggi di kementerian tersebut kena “kick” kebijakan bongkar pasang Erick dalam 100 hari kerjanya di Kabinet seperti dikutip dari kompas.com,
1. Garuda Indonesia
Khusus untuk direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Erick bahkan langsung memecat lima direksinya sekaligus. Pemecatan para petinggi Garuda ini buntut skandal penyelundupan Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton.
Kelima direksi tersebut adalah Direktur Utama I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra Ari Askhara, Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto serta Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar.
Dari kelima direksi di atas, 4 di antaranya ikut dalam penerbangan perdana pesawat Airbus A330-900 NE0 yang membawa barang selundupan dari Perancis. Mereka adalah Ari Askhara, Iwan Joeniarto, Mohammad Iqbal dan Heri Akhyar.
2. Antam
PT Aneka Tambang Tbk yang jadi anggota Holding Pertambangan tak luput dari bongkar pasang Ercik Thohir.
Pemilik Mahaka Media ini mencopot Dirut Antam Arie Prabowo Ariotedjo. Arie digantikan Dana Amin karena dianggap tak bisa menyelesaikan proyek-proyek yang terbengkalai, salah satunya proyek Nickel Pig Iron (NPI) Blast Furnace di Halmahera Timur.
Posisi direksi lain yang dirombak Erick yakni Anton Herdianto yang digantikan Dimas Wikan Pramudhito sebagai Direktur Keuangan. Kemudian Rosono menggantikan Sutrisno S Tatetdagat sebagai Direktur Pengembangan Usah.
3. Asabri
Selanjutnya, Erick Thohir memberhentikan dua direktur PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri, tak lama setelah sengkarut masalah penempatan investasi.
Dalam kasus tersebut, perusahaan asuransi TNI-Polri ini disebut-sebut menderita kerugian hingga Rp 10 triliun. Kasus itu mencuat ke publik tak lama setelah geger skandal Jiwasraya.
Dikabarkan, portofolio saham milik Asabri anjlok hingga 90 persen. Penempatan dana dilakukan di beberapa perusahaan yang belakangan bermasalah, salah satunya PT Hanson International Tbk.
4. Taspen
Kemudian Direktur Utama PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro diganti oleh Antonius NS Kosasih. Iqbal yang merupakan wajah lama di BUMN ini terlempar dari posisi dirut dan akan diberikan penugasan lain.
Kementerian BUMN menyebut pencopotan Iqbal tak terkait dengan masalah kinerja. Ini karena kementerian menilai kinerja Taspen dan penempatan investasinya baik dan dalam batas yang wajar. Meski tak menjelaskan secara gampang, Kementerian BUMN menyatakan pergantian posisi pucuk pimpinan Taspen dilakukan untuk penyegaran.
5. Pupuk Indonesia
Selanjutnya Jabatan Komisaris Independen Pupuk Indonesia Holding harus rela dilepaskan Yanuar Rizky. Pencopotannya sebagai komisaris ini bahkan dilakukan proses yang kilat. Yanuar menyebut pencopotannya sebagai komisaris independen di BUMN pupuk tersebut dinilai janggal.
Dikatakannya, dirinya diberhentikan di tengah proses finalisasi laporan keuangan yang sedang dilakukan oleh akuntan publik. Menurutnya, sebagai Ketua Komite Audit Pupuk Indonesia Holding, ada persoalan pengungkapan akuntansi yang seharusnya perlu dibereskan terlebih dahulu, dalam hal ini diselesaikan di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
6. ASPD
Menteri BUMN itu juga melakukan bongkar pasang di BUMN penyeberangan. Perubahan posisi direksi ASDP ini ditetapkan dalam surat keputusan Menteri BUMN tertanggal 27 Desember 2019 dan resmi berlaku pada 30 Desember 2019. Direksi yang diganti adalah Wing Antariksa selaku Direktur SDM dan Layanan Korporasi digantikan Wahyu Wibowo.
Kemudian Direktur Teknik dan Fasilitas yang sebelumnya dijabat oleh La Mane digantikan oleh Kusnadi Chandra Wijaya. Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi sebelumnya mengatakan pergantian direksi perusahaan ini dilakukan untuk memajukan perusahaan dan melanjutkan langkah dan terobosan yang dilakukan oleh direksi sebelumnya.
7. Pelni
Selang beberapa waktu merombak direksi ASDP, Kementerian BUMN juga melakukan pergantian atas direksi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni.
Erick menunjuk Ony Suprihartono sebagai Direktur Keuangan menggantikan posisi Tri Andayani. Mantan Presiden Intermilan ini juga menempatkan Masrul Khalimi sebagai Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut yang sebelumnya dijabat Harry Boediarto.
Dalam Salinan Surat Keputusan Menteri BUMN, dua direksi sebelumnya yakni Tri Andayani dan harry Boediarto diberhentikan dengan hormat dari jabatannya.