ESENSINEWS.com, Jakarta – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (Jari 98), menyesalkan soal ucapan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly yang menyebut wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara dikenal sebagai kawasan yang rawan kriminalitas akibat kemiskinan
“Warga Tanjung Priok bukanlah kumpulan para Premanisme kendati banyak tempat yg kumuh,” kata Willy, Rabu (22/1/2020).
Menurut Willy, sejatinya wilayah kumuh tak dijadikan sebagai alat tolak ukur keseluruhan sebagai pemicu kriminalitas. Untuk itu, Jari 98 mendorong Yasonna secara terbuka meminta maaf kepada seluruh warga Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Yang bikin negeri ini kumuh adalah para Koruptor yg menggerogoti keuangan negara dan jadikan negeri ini lebih kumuh dari semua kotoran kumuh yang ada di pelosok negeri ini. Oleh karenanya Jari’98 minta pada Pak Jokowi segera berlakukan hukuman mati buat para Koruptor,tembak mati bagi penikmat uang hasil korupsi,” tandasnya.
Diketahui, buntut dari statement Yasonna bahwa kriminalitas muncul akibat dari kemiskinan. Bahkan mencontohkan anak yang lahir dari Tanjung Priok akan lebih kriminal ketimbang anak Menteng, menuai kontroversi.