ESENSINEWS.com – Buntut dari insiden pembacokan salah satu mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Halu Oleo (UHO), masa aksi yang tergabung dari berbagai lembaga mendatangi kantor tambang milik PT. Buton Aspal Nasional, yang berlokasi di Jalan Cempaka Putih, Kelurahan Wua Wua, Kecamatan Wua Wua, Kota Kendari, Jumat (3/1/20).
Dari pantauan awak media ini, massa yang berjumlah ratusan itu tiba pukul 15.00 Wita, dan langsung memaksa masuk ke dalam halaman kantor, namun dihalau oleh aparat Kepolisian yang melakukan penjagaan hingga terjadi aksi saling dorong.
Setelah beberapa jam kemudian, massa berhasil menerobos dan masuk, massa yang berhasil masuk justru semakin geram.
Ketua Tamalaki Sultra, Alfian Anas mengatakan, ia bersama massa aksi lainnya menduga jika selama ini kantor tersebut merupakan tempat berkumpulnya para preman yang dipelihara oleh perusahaan tambang.
“Kami duga pelaku yang menebas saudara kami Iksan itu adalah orang suruhan dari perusahan, dan kantor ini memang tempat kumpulnya para preman-preman yang diduga kuat peliharaan perusahaan,” ungkapnya bernada kesal.
Ia menegaskan, jika pelaku dan otaknya tidak segera ditangkap, maka pihaknya akan menggunakan caranya sendiri untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Yang perlu diingat Iksan itu kader tulen kami,” tegasnya.
Kapolres Kendari, AKBP Didik Erfianto yang tiba di lokasi langsung menemui dan meredam emosi massa. Bahkan mantan Kapolres Wakatobi itu berjanji akan secepatnya mengusut tuntas kasus penganiayaan yang menimpa mahasiswa Fakultas Kehutanan UHO, Muhammad Iksan.
Dalam kesempatan tersebut juga, Kanit Reskrim Polres Kendari membuat surat pernyataan, dalam waktu dekat akan segera menangkap pelakunya.
Editor : Sofian Salamun