ESENSINEWS.com – Pelantikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tinggal menghitung hari. Tentu ada sejumlah kasus-kasus di tanah air yang perlu di usut lagi.
Salah satunya bantuan banjir di Manado pada tahun 2014 silam. Yang mana banjir bandang menerjang Kota Manado pada 15 Januari 2014 akibatnya lebih 100 ribu rumah warga terdampak banjir. Lokasi terparah, air menggenang hingga atap rumah.
Ketua Gerakan Indonesia Anti Korupsi (GIAK) Jerry Massie mendorong KPK untuk turun di Kota Manado.
“Para pejabat terkait Pada 2014 silam harus diperiksa terkait dugaan korupsi dengan kerugian negara kala itu cukup besar,” ujar dia.
Menurut Kepala BPBD Kota Manado seperti dikutip dari manadopedia, Maximilian Tatahede bantuan yang diusulkan Vicky Lumentut baru bisa dicairkan oleh BNPB ke kas Bank Sulut pada 27 Desember 2015.
“Dana yang cair sesuai dengan SK Walikota nomor 30 tahun 2015. Dananya kalau tidak salah sebesar Rp213.304.000.000, itu masuk langsung ke kas Pemkot di Bank Sulut,” kata Tatahede.
Lanjutnya, saat pencairan dana tersebut, Vicky Lumentut tidak lagi menjabat Walikota karena telah diganti oleh Plt Walikota yaitu Royke Octavian Roring.
Secara gamblang Tatahede mengungkapkan dana itu cair saat Bapak Roy Roring yang menjabat Walikota. Jadi mungkin beliau juga tahu masalah ini.
Lebih lanjut ujar Jerry, dana tersebut diperuntukkan untuk korban banjir, drainase, bantuan dana lingkungan, dan rehab jembatan yang rusak. Untuk penyaluran dana tersebut. Memang dana ini disalurkan pada Bulan April 2016.
Bayangkan saja tutur Jerry, tercatat 4 ribu keluarga yang mendaftar hanya 1313 yang berhak menerima bantuan dan sisanya entah kemana
Usai penyaluran tersisa dana hingga 2016 yakni Rp32 miliar. Tahun 2017, BNPB kembali memberikan dana sebesar Rp116.313.400.000 kepada BPBD Kota Manado.
Untuk rumah rusak berat mendapat bantuan Rp40 juta/rumah dan rusak sedang sebesar Rp20 juta/rumah. Penyaluran tersebut juga diawasi oleh BPK.
Plt Walikota Manado (Desember 2015 hingga Mei 2016) yang kini menjadi Bupati Minahasa, Roy Roring menegaskan saat itu bencana banjir terjadi januari 2014, dirinya menjabat Desember tahun 2015. Itu berarti ada proses yang panjang. Ketika dia masuk, datanya sudah ada semua.
Roring juga menjelaskan, pencairan masuk lewat rekening kas Pemkot Manado melalui mekanisme pengawasan yang ketat. Usai pencairan semua itu dikelola konsultan sesuai arahan dan petunjuk pusat.
Diketahui GSV Lumentut adalah Walikota Manado 2010-2015. Dia terpilih untuk kedua kalinya periode 2016-2021 dan dilantik pada Mei 2016.
Seperto diketahui, dalam masa peralihan, Roy Roring ditunjuk sebagai Plt Walikota Manado. Roring menjabat kurang lebih lima bulan sejak 8 Desember 2015-9 Mei 2016.
Untuk itu, Jerry mendorong dan mendesak KPK mengangkat kembali kasus ini dan memeriksa pejabat-pejabat terkait kala itu.