ESENSINEWS.com – Sikap rendah hati sekaligus ksatria ditunjukan oleh Presiden Joko Widodo. Mengetahui bahwa dirinya tak bisa memenuhi semua usulan dalam penyusunan kabinet, Presiden berani secara terbuka meminta maaf.
Hal ini terlihat saat Presiden Jokowi memberikan keterangan pers, dalam acara peresmian pembukaan Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila di Jakarta, Sabtu (26/10/2019).
Dalam momen tersebut, Presiden Jokowi meminta maaf kepada semua pihak yang merasa kecewa lantaran tidak bisa masuk ke dalam susunan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Pasalnya, dia hanya bisa mengakomodasi 34 orang dari lebih 300 orang yang namanya masuk ke dirinya.
Patut disadari, dalam sistem demokrasi selalu ada yang terpilih dan tidak terpilih, karena semuanya memang melalui sistem seleksi.
Maka, tidak mudah menyusun kabinet yang harus beragam, karena Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Melihat itu, kita pun bisa memahami bagaimana repotnya Presiden mencari ‘pembantu’ terbaiknya.
Meksi begitu, permintaan maaf Presiden adalah sikap yang ‘gentle’ yang ditunjukan seorang pemimpin.
Indonesia ini memiliki budaya yang luhur. Indonesia memiliki Pancasila yang mempersatukan kita. Perbedaan pendapat itu wajar, perbedaan pilihan itu juga wajar. Tetapi persatuan kebersamaan adalah segala-galanya.
Yang penting, kekecewaan dari pemilihan kabinet ini jangan sampai membuat kita terpecah belah. Itu jelas haram hukumnya. Jangan sampai terjadi.
Siapapun yang terpilih adalah hasil pilihan Presiden. Itu adalah hak prerogatifnya yang dilindungi oleh UU dan Konstitusi.
Sumber : Kaskus