ESENSINEWS.com – Media sosial (medsos), saat ini mengalami semacam pergeseran paradigma, maka sudah seharusnya medsos menjadi instrumen positif, yaitu dengan menjaga suasana relasi antar anak bangsa tetap kondusif, tenang, adem dan tentram.
Pernyataan ini disampaikan Wasil, Direktur Eksekutif Social Media Civic Education/SMCE saat membuka Diskusi Publik bertema “ Medsos, Rekonsiliasi Nasional dan Ancaman Radikalisme” di Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Dengan menjadikan medsos instrumen positif, akselerasi pembangunan kedepan dapat segera direalisasikan karena tidak lagi berhadapan dengan situasi gaduh yang tidak kondusif. Sehingga dapat mempercepat laju pembangunan di segala bidang.
“Oleh karenanya diperlukan komitmen dan berbagai upaya terus menerus khususnya dari kalangan warganet agar menempatkan posisi strategis medso kembali berperan sebagai media transformasi berita yang mengandung literasi dan edukasi, serta mencerahkan,” ucap Wasil.
Deklarasi Pegiat Medsos
Acara diskusi yang dihadiri kalangan warganet dan aktivis pers kampus serta kalangan jurnalis ini juga mendeklarasikan pernyataan sikap kalangan Pegiat Media Sosial yang berisikan tiga point penting.
Pertama, kesiapan mereka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang–Undang Dasar (UUD) 1945, serta merawat Kebhinekaan Bangsa Indonesia demi Persatuan Indonesia.
Kedua, kalangan pegiat medsos juga menyatakan kesiapaannya melawan berita hoax, ujaran kebencian atas dasar SARA (Suku, Agana, Ras, Antar Golongan), maupun penyebaran radikalisme di medsos dengan memproduksi konten-konten positip yang menumbuhkan optimisme dan semangat rekonsiliasi Nasional untuk kemajuan bangsa.
Ketiga, kalangan pegiat medsos siap bergotong royong menjaga kondusifitas diruang media publik serta mendukung suksesnya pembangunan dan kepemimpinan nasional lima tahun kedepan menuju Indonesia maju yang adil dan makmur.
Pada acara diskusi tersebut juga dilakukan penyerahan hadiah pemenang kompetisi narasi positif yang diselenggarakan oleh FPMSI kepada kalangan warganet (bloger/vloger/youtuber, dan konten kreator), serta kaum milineal sejak 5 sampai 26 Agustus 2019.