ESENSINEWS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyerang empat wanita anggota Kongres AS dari Partai Demokrat yang pekan lalu diserangnya dengan komentar rasis. Kali ini, Trump malah menuntut keempat politikus dari kelompok minoritas itu meminta maaf kepada rakyat AS atas ‘hal buruk yang mereka katakan’.
“Saya tidak yakin bahwa empat wanita anggota Kongres (AS) ini mampu mencintai negara kita,” kicau Trump via Twitter merujuk pada AlexandriaOcasio-Cortez, Ilhan Omar, Rashida Tlaib dan Ayanna Pressley, seperti dilansir AFP, Senin (22/7/2019).
“Mereka harus meminta maaf kepada Amerika dan Israel atas hal-hal buruk, penuh kebencian yang mereka katakan. Mereka menghancurkan Partai Demokrat, tapi mereka adalah orang-orang lemah dan merasa tidak aman yang tidak akan pernah bisa menghancurkan negara kita yang hebat! tegas Trump.
Komentar terbaru ini diposting sepekan setelah Trump memicu kontroversi dan kecaman dengan komentarnya yang bernada rasis terhadap keempat wanita anggota Kongres AS yang dijuluki ‘The Squad‘ itu. Via Twitter, Trump menyebut keempat wanita itu ‘berasal dari negara-negara dengan pemerintahan kacau’ dan menyerukan mereka ‘harusnya kembali (ke negara asal)’.
Diketahui bahwa Ocasio-Cortez, Omar, Tlaib dan Pressley merupakan warga negara AS secara resmi, meskipun mereka keturunan Hispanik, Arab, Somalia dan Afrika-Amerika. Dari empat orang itu, hanya Omar yang lahir di Somalia dan datang ke AS sebagai imigran saat masih kecil.
Dalam langkah yang tergolong langka, pada Selasa (16/7/2019) lalu, Trump dikecam oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS atau House of Representatives (HOR) yang didominasi Partai Demokrat terkait komentar rasisnya terhadap empat wanita anggota Kongres AS itu. Namun beberapa hari setelahnya, Trump kembali menyerang mereka dan teriakan ‘Pulangkan dia!’ digaungkan oleh pendukung Trump dalam kampanye di Greenville, North Carolina. Trump bahkan mengklaim secara keliru bahwa Omar mendukung Al-Qaeda.
Dalam tanggapannya, Trump sempat mengaku dirinya tak menyukai teriakan ‘Pulangkan dia!’ yang digaungkan pendukungnya. “Saya tidak senang ketika saya mendengar teriakan itu. Saya tidak menyukai bahwa mereka melakukannya dan saya mulai berbicara cepat (untuk melanjutkan pidato),” ucapnya membela diri.
Tapi diketahui bahwa tayangan televisi setempat menunjukkan Trump membiarkan teriakan para pendukungnya bergema selama 13 detik sebelum lanjut berpidato.
Dua hari kemudian, Trump kembali secara keliru menuduh keempat wanita itu memakai istilah ‘Yahudi jahat’ dan terang-terangan menuduh Ocasio-Cortez pernah menyebut warga Amerika sebagai ‘sampah’.
Komentar-komentar Trump itu tidak hanya dikecam oleh Partai Demokrat, tapi juga kalangan Partai Republik yang menaungi Trump. Senator Wisconsin, Ron Johnson, dari Partai Republik menegaskan dirinya tidak setuju dengan tuduhan bahwa empat wanita anggota Kongres AS itu tidak mampu mencintai AS.
“Saya menilai ini sangat disayangkan bahwa begitu banyak perdebatan publik kita terjebak dalam kerangka rasialisme, saat hal yang saya ingin lihat adalah kita maju ke depan dengan masyarakat yang tidak membeda-bedakan warna,” ucapnya.
Sumber : AFP