ESENSINEWS.com – Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah baru-baru ini ramai diperbincangkan publik akibat sindir-menyindir dengan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly.
Konflik antara Arief dan Yasonna ini berawal dari pidato Menkumham pada Selasa (9/7/2019) saat meresmikan gedung Poltekip dan Politeknik Imigrasi (Poltekim) di Kota Tangerang. Yasonna menyebut Pemerintah Kota Tangerang menghambat penerbitan izin mendirikan bangunan (IMB).
Arief merespons pernyataan itu dengan menghentikan pelayanan masyarakat di kawasan lahan Kemenkumham yang ada di Tangerang.
Lalu, siapakah Wali Kota Kota Tangerang tersebut?
Pria kelahiran Tangerang, 23 April 1977, ini menjabat sebagai Wali Kota Tangerang dua periode berturut-turut sejak 2013.
Karier politik Arief menanjak sejak ia digandeng Wahidin Halim menjadi wakil wali kota di Pilkada Tangerang pada 2008. Ia naik menjadi Plt Wali Kota Tangerang 2013 selama 2 bulan karena Wahidin Halim diberhentikan secara hormat.
Setelah itu pada 2013, Arief diusung Partai Demokrat untuk maju sebagai calon wali kota dalam Pilkada Tangerang 2013 bersama dengan Sachrudin. Saat itu, Arief harus melawan empat pasang kandidat lain.
Arief dinyatakan menang dengan mengantongi sekitar 340.000 suara atau 48,01 persen.
Pada 2018, Arief bersama Sachrudin mengajukan diri kembali. Kali ini, pasangan petahana tak memiliki lawan. Maka dari itu, pada Pilkada 2018 Arief-Sachrudin “hanya” melawan kotak kosong.
Ia pun menang melawan kotak kosong dengan perolehan suara sebesar 609.428 suara atau 84,7 persen dari total suara sah pilkada tersebut.
Saat pencalonan Pilkada 2018, ia didukung hampir seluruh parpol yang ada, yakni Partai Demokrat, PDI-P, Golkar, PPP, PKB, PAN, PKS, Gerindra, Hanura, Nasdem, PSI, dan Perindo.
Berdasarkan situs resmi Pemkot Tangerang, sebelum berkiprah di dunia politik, Arief merupakan seorang pengusaha sukses yang bekerja sebagai Presiden Direktur Rumah Sakit Sari Asih Group.
Pria yang pernah belajar di Western Michigan University Amerika Serikat itu memasukkan nuansa pelayanan Islami di rumah sakitnya. Sebelumnya, ia juga rajin menjadi bagian dari organisasi Islam. Arief pun pernah menjadi Ketua Dewan Penasihat Gerakan Pemuda (GP) Anshor Kota Tangerang.
Per 2015, pada laporan yang tercatat di KPK, Arief diketahui memiliki total kekayaan sebesar Rp 11.446.634.508.
Sumber : Kompas.com