Esensinews.com – Sebuah pesawat Boeing 373 dilaporkan tergelincir dan jatuh ke sungai saat mendarat di bandara Florida, Amerika Serikat (AS), ketika terjadi badai petir.
Pesawat itu mengangkut 143 penumpang dan kru kabin ketika terbang dari Teluk Guantanamo di Kuba dan menghujam perairan dangkal dekat pangkalan angkatan laut Jacksonville Jumat (3/5/2019).
Untungnya sebagaimana diberitakan AFP dan BBC Sabtu (4/5/2019), tidak ada penumpang yang terluka serius ketika pesawat itu meluncur ke dekat Sungai St John.
Terdapat 21 penumpang yang dirawat karena mengalami luka kecil dengan Cheryl Bormann mengungkapkan momen mengerikan ketika pesawat tiba-tiba tergelincir dari landasan pacu.
Kepada kanal televisi CNN, Bormann menjelaskan pesawat itu memantul dan mengeluarkan suara seperti lengkingan sebelum kemudian memantul lebih banyak.
“Setelah itu pesawat mengangkat ke kanan, lalu mengangkat ke kiri sebelum jatuh dan berhenti,” ujar Bormann yang mengaku sebagai seorang pengacara itu.
Segera setelah pesawat mendarat, Bormann melanjutkan beberapa masker oksigen keluar dan loker kabin terbuka dari pesawat yang dioperasikan oleh Miami Air International itu.
Kantor Sheriff Jacksonville di Twitter menuturkan, ke-21 penumpang itu sudah dibawa ke rumah sakit, dengan paramedis mengobati penumpang lain di lokasi kejadian.
Perwira berwenang di Pangkalan Jacksonville Kapten Michael Connor dalam konferensi pers berkata adalah “keajaiban” tidak ada yang terluka serius atau tewas.
“Kami bisa membicarakan tentang kisah lain di petang hari ini (Sabtu dini hari). Seperti profesionalisme mereka yang membantu para penumpang,” terang Connor.
Pangkalan Jacksonville dalam keterangan tertulisnya menuturkan, sebanyak 136 penumpang beserta tujuh awak kabin sudah didata dan dihitung seluruhnya.
Meski begitu, mereka mengaku masih belum menghitung jika ada hewan peliharaan yang ditaruh di bagasi karena masih ada peringatan keamanan dari pesawat.
Wali Kota Jacksonville Lenny Curry berkicau di Twitter bahwa dirinya mendapat pemberitahuan dari Gedung Putih yang siap memberikan bantuan di tengah situasi yang masih berkembang.
Adapun pabrikan Boeing menyatakan mereka sudah mendapat pemberitahuan tentang insiden itu seraya menyediakan bantuan teknis termasuk di dalamnya penyelidikan.
Menurut situs FlightRadar24, pesawat yang tergelincir itu bertipe 737-800 dan beroperasi selama 18 tahun. Bormann berujar saat kejadian, hujan tengah turun.
“Kami tidak tahu di mana kami berada. Lautan atau samudra. Saat itu kilat dan petir terus menyambar. Kami terpaku di sayap untuk beberapa lama,” ujar Bormann.
Sumber : AFP/BBC