Esensinews.com – Otoritas pendudukan Israel menolak mengeluarkan izin perjalanan bagi ratusan orang Kristen Palestina dari Gaza yang berencana mengunjungi Yerusalem dan Betlehem selama masa Paskah.
Diwartakan Middle East Monitor, otoritas tidak mengeluarkan izin bagi mereka yang ingin mengunjungi Church of Navity atau Gereja Kelahiran Yesus Kristus di Betlehem dan Gereja Makam Kudus di Yerusalem.
Kelompok HAM Israel, Gisha, melaporkan adanya keluhan terhadap pendudukan Israel sehubungan dengan pembatasan saat warga setempat bepergian selama liburan Paskah Yahudi.
“Ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap kebebasan bergerak, beribadah, dan meikmati kehidupan keluarrga bagi orang Kristen di Gaza,” demikian pernyataan Gisha.
Laporan The Guardian menyebutkan, pada tahun-tahun sebelumya minoritas Kristen yang beranggotakan 1.100 orang di Gaza diberikan izin ke Yerusalem dan Tepi Barat pada Paskah dan Natal.
Namun, militer Israel pada pekan lalu hanya mengizinkan Israel hanya mengizinkan 200 orang Kristen dari Gaza yang berusia 55 tahun lebih untuk melakukan perjalanan ke Yordania saja.
Gisha menilai keputusan tersebut sebagai upaya untuk memperdalam pemisahan antara Gaza dan Tepi Barat.
“Sulit membayangkan, otoritas Israel akan punya waktu untuk memproses aplikasi izin individu, sementara kekurangan tenaga kerja selama Paskah,” ujar Juru Bicara Gisha, Miriam Marmur.
“Bahkan jika ada izin yang tiba-tiba diumumkan, warga tidak punya waktu untuk mempersiapkan perjalanan atau mengajukan banding jika izinnya ditolak,” imbuhnya.
Pada bulan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku sedang mempertimbangkan pencaplokan sepihak sebagian dari bagian Tepi Barat.
Menanggapi hal itu, pemerintah Israel mengeluarkan rekomendasi pembentukan keamanan selama Paskah.
“Selama Paskah mendatang, ratusan orang Kristen dari Jalur Gaza akan diizinkan untuk mengunjungi Yudea dan Samaria (Tepi Barat) dan Yerusalem Timur,” kata pemerintah kala itu.B
Namun, penduduk Kristen di Gaza pada Sabtu (20/4/2019) menyebut tidak ada izin yang dikeluarkan hingga kini.
Sebagai informasi, komunitas kecil Katolik di Gaza biasanya menggelar misa di Gereja Makam Kudus Yerusalem.
Sementara, kebanyakan warga Kristen Gaza meruakan Ortodoks Yunani yang akan merayakan paskah akhir pekan depan.
Sumber : The Guardian, The Middle East