Esensinews.com – Calon presiden nomor urut 02 Praabowo Subianto menyinggung pihak-pihak yang menyebut kampanye terbuka di Stadion Utama Gelora Bung Karno seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (6/4/2019) disebut tidak inklusif.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara pidato kebangsaan di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).
“Ada yang menuduh saya dan tim saya tidak inklusif, membangun pemerintahan selain Pancasila, kita membangun khilafah,” kata Prabowo.
Ia pun mengungkapkan bahwa Prabowo-Sandiaga juga didukung tokoh-tokoh selain dari agama Islam. Menurutnya, beberapa hari lalu Prabowo menyebut menerima 300 pendeta dari agama protestan.
“Jadi tim saya juga banyak dari agama Protestan, Katolik, Hindu, dan lain-lain,” ujarnya.B
Selain Prabowo-Sandiaga diusung koalisi Adil Makmur yamg terdiri dari PKS, PAN, Demokrat, Partai Berkarya, dan Gerindra, Prabowo juga menyebut mendapat dukungkan dari ijtima’ ulama dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.
Menurut Prabowo, dirinya tidak pernah berpikir untuk menggunakan sistem khilafah jika nanti terpilih sebagai presiden.
Para kiai besar dan habaib yang mendukungnya disebut tidak pernah menginginkan khilafah menjadi sistem dalam bernegara di Indonesia.
“Para kiai besar tidak ada yang nitip khilafah kepada saya. Habaib juga tidak ada. Yang selalu dititip Islam rahmatan lil alamin,” ucap Prabowo.
Demokrasi, menurutnya, adalah sistem pemerintahan terbaik dan teruji di Indonesia. Sistem demokrasi, kata dia, adalah bentuk yang terbaik dari yang ada.
“Karena itu secara sadar tokoh-tokoh bangsa selalu berusaha membangun budaya demokrasi,” kata dia.
“Tetapi kita mengerti selalu ada kelompok yang mengutamakan kekuasaan pribadi dan kelompoknya. Demi mempertahankan itu, mereka melakukan segala cara yang tidak menguntungkan bangsa,” pungkasnya.
Pidato Prabowo kali ini merupakan pidato kebangsaan keempat yang digelar selama masa kampanye Pilpres 2019.
Sebelumnya, pada 14 Januari 2019, Prabowo menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center (JCC).B
Pidato kebangsaan yang kedua digelar di Grand Ballroom Hotel Po, Semarang, pada 15 Februari 2019.
Kemudian pidato kebangsaan yang ketiga diadakan di Kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Jumat (8/3/2019).