Ngotot Bangun Tembok, Trump Ancam Berlakukan Status Darurat

ESENSINEWS.com - Jumat/11/01/2019
Ngotot Bangun Tembok, Trump Ancam Berlakukan Status Darurat
 - ()

Esensinews.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengunjungi pos patroli perbatasan McAllen di Rio Grande, Texas.

Dalam kunjungan tersebut, Trump sekali lagi mengutarakan niatnya untuk membangun tembok di perbatasan untuk menangkal migran ilegal.

Dia mengancam bakal memberlakukan status darurat negara sehingga bisa mendanai tembok itu tanpa menunggu persetujuan Kongres AS.

“Saya mempunyai hak absolut untuk mendeklarasikan status darurat itu,” kata Trump kepada awak media seperti dilansir BBC JUmat (11/1/2019).

Dengan status darurat atau dalam masa perang, Trump bisa memerintahkan militer untuk melaksanakan pembangunan menggunakan dana mereka.

Selain itu, dia juga berhak untuk menggunakan dana dari kementerian lain untuk membangun tembok. Sebuah langkah yang berisiko.

Sebabnya, presiden 72 tahun tersebut terancam menghadapi tantangan hukum, dan dituduh telah melanggar prosedur konstitusional.

Namun, dia bersikukuh pembangunan tembok perbatasan merupakan hal yang benar karena jika tidak, maka masyarakat bakal menghadapi kekerasan hingga kematian.

“Mereka mengatakan tembok itu seperti abad pertengahan. Sama seperti roda yang bahkan jauh lebih tua dari sebuah tembok,” paparnya dikutip Sky News.

Trump juga menuturkan bakal meminta Meksiko membayar pembangunan tembok itu secara tidak langsung melalui kesepakatan perjanjian yang baru.

Komentar itu bertolak belakang dengan janji kampanyenya pada 2016. Saat itu, dia menegaskan bakal meminta Meksiko membayar langsung biaya pembangunan tembok.

Trump meminta dana pembangunan tembok sebesar 5,7 miliar dollar AS, sekitar Rp 80 triliun. Namun ditolak dari kalangan oposisi Partai Demokrat.

Penolakan itu membuat Trump menolak menandatangani sebagian pengeluaran negara, dan membuat AS berada dalam masa layanan penutupan pemerintahan (shutdown) secara parsial.

Akibat shutdown yang sudah berlangsung sejak 22 Desember itu, sekitar 800.000 pegawai negeri terpaksa dirumahkan atau bekerja tanpa dibayar.

Ratusan pegawai negeri yang terdampak shutdown serta para simpatisan menggelar demonstrasi di Gedung Putih, menuntut supaya Trump membuka kembali pemerintahan.

Sumber : BBC, Skynews.com


Warning: Undefined variable $post in /home/esensinews.com/public_html/wp-content/themes/kompasX/functions.php on line 101

Warning: Attempt to read property "ID" on null in /home/esensinews.com/public_html/wp-content/themes/kompasX/functions.php on line 101

Tinggalkan Komentar

Kolom

Mungkin Anda melewatkan ini

AHY Lontarkan Pujian Terhadap Prabowo

AHY Lontarkan Pujian Terhadap Prabowo

Marcus/Kevin Lolos ke Perempat Final Kejuaraan Asia

Marcus/Kevin Lolos ke Perempat Final Kejuaraan Asia

Anggap Enteng Corona, Koalisi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Copot Terawan

Anggap Enteng Corona, Koalisi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Copot Terawan

Nova Andika Kritisi Rangkap Jabatan di BUMN

Nova Andika Kritisi Rangkap Jabatan di BUMN

Tak Perlu Datangkan Rektor Asing

Tak Perlu Datangkan Rektor Asing

Tag

Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya