Esensinews.com – Seyogianya rumah ibadah harus terhindar dari praktek politik praktis. Barangkali isu politisasi yang terjadi di masjid kerap merebak ditahun politik. Guna mengantisipasi terjadinya kegaduhan politik, Masyarakat Cinta Masjid (MCM) akan menggelar aksi keliling ke masjid-masjid di Jakarta.
Tak pelak, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Masyarakat Cinta Masjid (MCM) Ashraf Ali ecara tegas menolak segala bentuk ‘Politisasi Masjid’ dan meminta agar masjid dikembalikan sebagai fungsinya, sebagai tempat beribadah dan berdakwah.
“Kita semua berharap tidak ada kegaduan politik yang dimulai dari dalam masjid, karena masjid merupakan tempat suci bagi umat Islam oleh karena itu janganlah kita gunakan masjid sebagai tempat untuk kegiatan politik praktis,” kata Ashraf dalam sebuah diskusi di Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018).
“Mari kita kembalikan fungsi masjid sebagai sarana ibadah dan dakwah, serta pemersatu bangsa, atau ukuwah islamiah,” tegas politisi asal Partai Golkar itu.
Ashraf berpendapat tidak alergi berbicara masalah perpolitikan di dalam masjid. Namun, tetap harus ada adab dan aturanya diantaranya tetap santun, tidak menghujat apalagi memprovokasi.
“Berbicara politik di masjid itu memang dibolehkan, yang tidak boleh itu mempolitisasi masjid, jangan jadikan masjid sebagai tempat untuk berkampanye, menghasut, mengajak para jama’anya. Apalagi untuk menghujat sutau golongan yang tidak sesuai dengan kelompoknya,” katanya.
Untuk itu dirinya meminta kepada para takmir masjid agar bener-benar memahami fungsi dan tugasnya sebagai takmir masjid.
Dia pun sepakat untuk menolak segala bentuk politisasi masjid dan menyerukan agar masjid dikembalikan sesuai dengan fungsinya, sebagai tempat ibadah dan menyampaikan pesan suci agama.
“Bukan berarti urusan politik tidak boleh dibahas di masjid, pembahasan politik di masjid seharusnya menciptakan toleransi di masyarakat, bukan berisi caci maki dan hinaan yang mendangkalkan pola pikir umat Islam,” ucapnya.
Terkait Road Show MCM, dijelaskan Ashraf, nantinya juga akan diikuti Presiden Joko Widodo (Jokowi), menteri dan beberapa tokoh agama.
Editor : Divon