Esensinews.com – Eksistensi Santa Claus atau Sinterklas jadi meragukan ketika ia berbicara dengan seorang anak pada Malam Natal.
Ada beberapa pertanyaan yang tidak boleh dilontarkan siapa pun, khususnya soal Sinterklas termasuk yang diucapkan Presiden Trump.
“Apakah kamu percaya pada Sinterklas?”
Presiden AS Donald Trump bertanya kepada seorang anak laki saat berbicara dari Ruang Makan Kenegaraan di Gedung Putih.
Sambil duduk di bawah dua pohon Natal raksasa, Donald Trump dan istrinya Melania menerima telepon dari sejumlah bocah Amerika.
Semua anak yang menelepon menaruh harapan untuk bisa tersambung ke Norad, badan pemerintah yang melacak pergerakan Sinterklas di seluruh dunia saat Natal. Badan ini masih beroperasi meskipun pemerintah mengalami shutdown alias tutup kantor sebagian.
Beberapa panggilan telepon itu disalurkan kepada Presiden Trump dan istrinya, dan berkat wartawan Gedung Putih, Kevin Diaz, kita tahu sebagian dari yang dikatakan presiden.
Beginilah Diaz melaporkan percakapan itu:
Trump (dengan suara menggelegar) menjawab seorang anak bernama Coleman: “Halo, apakah ini Coleman? Selamat Natal. Bagaimana kabarmu? Berapa umurmu? … Apakah kamu baik-baik saja di sekolah? Apakah kamu masih percaya pada Santa?”
Cuplikan dari percakapan itu beredar di media sosial, tentang bagaiman Trump mengatakan kepada bocah itu: “Karena pada usia tujuh tahun, itu tidak biasa, bukan?”
Tidak jelas bagaimana tanggapan bocah Coleman.
Tidak juga jelas mengapa Trump mengajukan pertanyaan yang ini.
Yang jelas, lihat saja foto-foto yang diambil dari berbagai penjuru dunia selama beberapa jam terakhir ini, yang memberikan bukti tak terbantahkan bahwa Sang Santa memang nyata ada:
Percakapan selanjutnya berlalu tanpa insiden, dengan salam hangat dari suami isteri Trump disampaikan kepada mereka yang menelpon.
“Saya harap impian kamu menjadi kenyataan,” kata Melania pada salah satu penelepon.
Jadi, mengapa Presiden Donald Trump seperti meragukan keberadaan Sinterklas?
Dengan bukti-bukti begitu nyata, tentu keberadaan si kakek berjanggut putih berbaju dan topi merah itu tak bisa dibantah: Sinterklas harga mati!
Sumber : BBC Indonesia