Esensinews.com – Ketua Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri Indonesia (FKPPI) Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa Indonesia sedang menghadapi ancaman berupa perang ideologi.
“Yang kita hadapi sekarang adalah perang pemikiran, ada ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,” ungkap Bambang saat memberi sambutan pada acara Jambore Kebangsaan Bela Negara di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, dikutip dari Kompas.com Jumat (7/12/2018).
Ketua DPR RI tersebut mengatakan, Indonesia memang tidak sedang berada di bawah tekanan atau ancaman fisik bersenjata dari negara lain.Kendati demikian, ia menyebutkan masih ada beberapa ancaman lainnya yang sedang dihadapi oleh bangsa ini.
Selain perang ideologi, ia menyebutkan kapitalisme dan ancaman bangkitnya komunisme, sebagai hal yang perlu
Begitu pula terkait ancaman yang perlu ditangani di era dunia digital seperti saat ini, maupun ancaman yang berada pada ranah politik.
“Ancaman yang kita hadapi adalah perang modern yang dikelola dengan proxy war, yang kita hadapi adalah kebebasan tanpa batas, ancaman radikalisme dan terorisme, tindakan intoleran, serta merebaknya politik identitas dalam jagat perpolitikan kita,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Bambang menilai kegiatan bela negara, seperti yang akan dilakukan anggota FKPPI, menjadi penting.B
Nantinya, pada kegiatan tersebut, para anggota juga akan diberi wawasan kenegaraan, wawasan perjuangan, dan empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Undang-Undang Dasar (UUD), dan NKRI.
“Melalui kegiatan jambore FKPPI ini, FKPPI ingin meneguhkan kembali komitmennya untuk membela negara, menyadarkan kembali seluruh kadernya jangan sampai lengah dari berbagai bentuk ancaman yang dapat menggangu kelangsungan kehidupan berbangsa,” kata dia.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Presiden Jokowi serta sejumlah pejabat tinggi lainnya, seperti Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Editor : Divon