Esensinews.com – Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pembangunan karakter, Arie Budiman mengatakan, ada beberapa strategi dalam penguatan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan bagi generasi milenial. Strategi tersebut perlu diterapkan karena saat ini dunia pendidikan Indonesia dihadapkan dengan globalisasi dan arus informasi yang begitu cepat.
“Beberapa strategi yaitu pembangunan karakter sebagai poros pendidikan, kemudian perlu pengetahuan spiritual humaniora dan juga aktualisasi penguasaan teknologi,” kata Arie di Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DIY, dilansir Republika.co.id, Kamis (22/11/20).
Ia menjelaskan, dengan semakin berkembangnya teknologi informasi yang ditandai dengan revolusi industri 4.0, menimbulkan berbagai perubahan di masyarakat. Hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia, khususnya dalam dunia pendidikan.
Generasi milenial, lanjutnya, yang paling berdampak akan hal ini. Sebab, mereka merupakan generasi yang paling banyak tersentuh akan perkembangan teknologi informasi.
Ia menyebutkan, ada 20 juta lebih masyarakat Indonesia yang mengakses internet berdasarkan data pada 2017. Sementara, pada 2018 angka tersebut terus naik mencapai 143,2 juta lebih.
“Segmennya banyak diusia 13 sampai 18 tahun. Mereka anak-anak di jenjang pendidikan dasar dan menengah, di mana besarnya sampai 16,8 persen atau 24 juta (dari total data pengguna internet 2018) telah mengakses internet,” katanya.
Bahkan, beberapa ada yang mengakses konten negatif. Dalam hal ini konten hoax dan pornografi. Untuk itu, perlu adanya pendampingan sejak dini kapada generasi milenial dalam mengantisipasi hal ini.
“Ini bukan angka yang kecil, 218 ribu satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Perlu membangun sinergi jejaring tri pusat pendidikan dengan bersinergi bersama keluarga dan masyarakat,” ujarnya.