Esensinews.com – Siap-siap petani karet Indonesia gigit jari, pasalnya harga karet terus anjlok. Harga karet dunia turun drastis dari 367 Yen per Kg ke 137 yen/Kg.
Menyikapi hal itu, Ekonom Senior Rizal Ramli pun angkat suara. Dia kasihan dengan nasib petani karet kita.
“Majoritas adalah produksi karet rakyat. Saya menyarankan produktifitas karet Indonesia hanya 50% dari Malaysia dan Thailand karena bibit kwalitas dan teknik tanam,” ucap Rizal Ramli kepada Esensinews, Rabu (28/11/2018).
Pemerintah disarankan untuk memberi kredit replanting dengan bibit unggul dan bantuan tehnis sejenis pola BIMAS.
Langkah kedua yang bisa dilakukan pemerintah RI ujar Mantan Menko Ekonomi ini, yakni mengambil inisiatif bikin sejenis OPEC untuk kerek harga di pasar international.
“Indonesia, Malaysia dan Thailand menguasai 70% pasar dunia. Dengan market power sebesar itu, harga karet bisa dikerek naik.
Selain itu katanya, kebijakan pro-petani karet ini lebih penting dari paket ekonomi No. 16 yang cacat konsep (flawed concept) telah merugikan UKM dan menghilangkan potensi nilai tambah budiness internet dan online untuk rakyat Indonesia dikemudian hari.
“Harga karet dunia telah turun 33% ke 137 Yen/Kg – databoks,” jelasnya.
Photo : Tirto.id