Esensinews.com – Sumy Hastry Purwanti, sosok Polisi Wanita (Polwan) yang pertama mendapatkan gelar doktor forensik di Asia. Tidak lama lagi, polwan yang sekarang berdinas di RS Polri ini, akan naik pangkat setingkat menjadi Komisaris Besar (Kombes).
AKBP Dr hastry SpF, yang meraih gelar doktor forensik pada 24 September 2016 lalu itu, berkeinginan apa yang dilakukannya menjadi motivasi bagi para rekannya di kepolisian, khususnya Polwan.
Karena keahliannya dibidang forensik, Dr hastry SpF selalu terlibat dalam setiap kejadian pesawat-pesawat naas di Indonesia, menjadi tim DVI.
Polwan ini juga sukses menulis beberapa buku yang diantaranya buku berjudul, ‘Kekerasan Perempuan dan Anak Dari Segi Ilmu Kedokteran Forensik.’
Wanita kelahiran Jakarta, 23 Agustus 1970 ini, memiliki perhatian begitu besar terhadap perempuan dan anak korban kekerasan seksual. Menurut Polwan berpangkat melati dua dipundaknya, kasus ini memiliki tingkat kesulitan untuk dipecahkan dikutip dari SeruIndonesia.com.
“Forensik itu tidak hanya memeriksa orang mati, tapi korban yang hidup juga,” terang dr Sumy Hastry Purwanti.
Selama di forensik, AKBP Sumy Hastry Purwanti, banyak terlibat perkara-perkara yang menyita masyarakat, seperti Kasus Bom Bali I, kecelakaan pesawat Sukhoi, dan terbaru ikut bagian dari tim forensik pencarian korban JT Lion Air.
dr Sumy Hastry Purwanti ingin membagikan proses pembelajaran dalam menangani berbagai kasus,Hal ini dituangkan pengalamannya dalam dua buku, Dari Tragedi Bali hingga Sukhoi dan Mengenal DNA dan Ilmu Kedokteran Forensik untuk Penyidikan.
“Saya ingin memotivasi teman-teman di Polri,” kata AKBP Sumy Hastry Purwanti