Pengangkatan Andika Perkasa sebagai KSAD tidak akan menimbulkan gejolak. Karena kita tahu tentara merupakan institusi yang solid. Satu komando. Jika pun ada gejolak, itu terjadi di internal. Tidak akan terpublish ke publik. Kekecewaan di internal bisa saja terjadi, karena ada angkatan yang terlangkahi.
Kapasitas Andika tidak diragukan. Secara pengalaman, pendidikan, danĀ track recordmemang bagus. Kita harus hargai itu. Namun kita juga tahu kecemerlangan butuh dukungan kekuasaan.
Hal wajar jika A.M Hendropriyono peduli terhadap karir menantunya. Itu hal biasa. Dan itu terjadi juga pada jenderal-jenderal yang lain. Kekuasaan memang bisa menaikan karir seseorang dengan cepat. Namun juga bisa memacetkan dan menjatuhkannya.
Hal wajar juga jika pengangkatan Andika untuk mengamankan Pilpres 2019. Karena TNI menjelang pilpres harus solid. Tidak boleh terpecah. Keputusan Presiden tentu bersifat politis, apapun keputusannya. Termasuk keputusan dalam pengangkatan Andika sebagai KSAD.
Walaupun TNI harus netral. Namun TNI akan terus ditarik-tarik ke politik. Karena bagaimanapun TNI merupakan salah satu kekuatan politik di negara ini. Dan penguasa akan berusaha menjaga TNI untuk kepentingan bangsa dan negara. Dan tentu untuk kepentingan penguasa itu sendiri.
Terkait tuduhan pelanggaran HAM yang dilakukan A.M Hendropriyono tentu harus dibuktikan. Yang jelas dan yang pasti, TNI harus bekerja profesional untuk bangsa dan negara. Bukan untuk menjaga atau melindungi individu-individu masyarakat.
Apapun keputusan presiden harus dihargai. Kita tunggu saja kerja-kerja profesional yang akan dilakukan oleh Andika sebagai KSAD baru. Selamat menjaga kedaulatan negara