Esensinews.com – Abdullah Fithri Setiawan atau Dufi, korban pembunuhan, yang jasadnya ditemukan dalam tong di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belakangan diketahui merupakan mantan wartawan di beberapa media.
Setelah diautopsi di Rumah Sakit Polri Said Sukanto Kramatjati, Jakarta Timur, akhirnya Dufi dimakamkan di TPU Budi Darma Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin (19/11) sekitar pukul 07.30 WIB
Adik Dufi, Muhammad Ali Ramdoni, setelah selesai pemakaman, bersedia bercerita mengenai kiprah kakaknya di dunia jurnalistik. Dufi, lulusan sebuah universitas swasta Islam di Jakarta memulai kariernya sebagai wartawan di media cetak.
“Awalnya, bekerja di Harian Rakyat Merdeka. Terus dia juga sempat (bekerja) di Indopos,” papar Doni. Selepas berkarier sebagai wartawan, lanjutnya, Dufi menjajal peluang karier sebagai staf marketing.
Namun, karena enggan menjauh jauh dari dunia media, Dufi melamar menjadi staf marketing di dua perusahaan media elektronik ternama. Awalnya, staf marketing di Berita Satu. Kemudian, ia juga sempat menjadi staf marketing di iNews TV.
Beberapa tahun terakhir ini, karier Dufi beranjak hingga menjadi staf khusus Ketua Dewan Pengawas TVRI Arief Hidayat Thamrin. Dufi juga menyempatkan mencari keuntungan sampingan dengan bekerja sebagai tenaga lepas di TV Muhammadiyah.
Tak lama kemudian, Dufi menjajal peluang wirausaha dengan membuka usaha periklanan dengan nama PT Cahaya Gemilang. Doni mengungkapkan, kakaknya orang yang giat dan kreatif. “Dari dulu memang begitu, orangnya kreatif semenjak mulai di Indopos, Inews, beliau orangnya kreatif, suka membuka peluang,” pungkas Doni.
Dufi merupakan anak kelima dari delapan bersaudara. Almarhum wafat dengan meninggalkan seorang istri bernama Bayu Yuniarti serta anaknya yang berusia paling tua 17 tahun dan paling muda enam tahun.
Jasad Dufi ditemukan pada Ahad sekitar pukul 06.00 WIB oleh seorang pemulung, Santi, yang tengah mengais sampah di sekitar lokasi kejadian di Kampung Narogong, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Santi awalnya mengira isi tong yang dikeruknya berisi sampah. Tapi, yang mencurigakan adalah tong tersebut tertutup lakban hitam, hingga diketahui isinya adalah mayat Dufi.
Hingga kini, Kepolisian Sektor Klapanunggal masih menyelidiki kasus pembunuhan Dufi dan mengejar pelakunya.