Esensinews.com – Haris Simamora (HS) dibutakan dendam membara hingga tega membunuh satu keluarga di Bekasi. Dia lalu merencanakan pembunuhan sadis itu. Ini rentetan pengakuan Haris.
Haris tega membunuh Daperum Nainggolan, Maya Ambarita, Sarah Nainggolan, dan Arya Nainggolan pada Senin (12/1/2018) malam. Jasad keluarga kecil itu ditemukan warga sekitar pada Selasa 13 November 2018 sekira pukul 06.30 WIB dikutip detik.com.
Jejak pelarian Haris diburu tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Bekasi Kota. Haris akhirnya diamankan tim gabungan di kaki Gunung Guntur pada Rabu 14 November sekitar pukul 22.00 WIB.
Haris mengungkapkan sejumlah pengakuan. Dia menghabisi Daperum sekeluarga gegara kerap dihina tidak berguna. Kini, Haris telah berstatus tersangka dan ditahan Dia dijerat Pasal 365 ayat 3, 340, dan 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati.
Berikut pengakuan Haris pembunuh satu keluarga di Bekasi:
Baper Dihina
Haris sering dihina tak berguna oleh korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Daperum Nainggolan.
“Setiap datang ke rumah (korban), dia dihina. Dianggap tidak berguna dan sebagainya,” kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jumat (16/11/2018).
Hinaan itu, menurut pengakuan Haris, cukup sering dilontarkan dan membuat Haris sakit hati.
Rencanakan Pembunuhan
Dendam membakar Haris gegara baper dihina oleh korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Haris lalu diduga merencanakan pembunuhan sadis itu.
“Dia sudah merencanakan beberapa hari,” kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jumat (16/11/2018).
Misteri LinggisÂ
Haris menceritakan melakukan pembunuhan itu pada Senin 12 November 2018. Haris mengaku menggunakan linggis dalam aksi pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat.
“Sekitar pukul 23.00 WIB (Senin 12 November 2018), dia melakukan aksinya. Pas mereka tidur, dia ke belakang bawa HP. Dia sudah sering ke situ, dia tahu tempat perkakas di mana, dia lihat linggis. Akhirnya linggis dipakai untuk itu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono pada Jumat (16/11/2018).
Linggis itu dipakai Haris untuk membunuh Daperum dan Maya yang sedang tidur. Polisi sempat mencari linggis tersebut pada Kamis (15/11) malam. Namun pencarian ditunda karena cuaca tidak mendukung. “Sampai sekarang belum ditemukan karena dibuang ke Kalimalang. Kemarin penyidik ke sana, karena hujan, banjir, deras airnya, makanya kita tunda,” kata Argo.
Linggis yang dipakai jadi senjata pembunuhan masih jadi misteri.
“Ada Apa, Om”?
Kegaduhan pembunuhan itu, sempat membagunkan buah hati Daperum dan Maya dari tidur nyenyaknya. Anak-anak itu lalu keluar dari kamar tidurnya.
“Saat kejadian (pembunuhan Daperum dan Maya), anak itu bangun mengetahui dan sempat bertanya, ‘Ada apa Om?’,” ucap Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat saat konferensi pers di kantornya, Jumat (16/11/2018).
Haris lalu mengajak keponakannya itu kembali ke kamar tidur. Bahkan dia sempat meninabobokan kedua bocah itu sebelum mencekiknya.
Editor : Sinta Merry