Esensinews.com – Banjir kembali menerjang wilayah Kabupaten Bandung. Hujan yang mengguyur sejak sore hingga malam Rabu (7/11/2018), membuat Sungai Citarum meluap. Jalan Anggadiredja dan Andir Kecamatan Baleendah terputus. Kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat melintas.
Dikutip dariĀ detikcom, Kamis (8/11/2018) ketinggian air yang merendam Jalan Anggadiredja dan Baleendah setinggi ban delman. Kendaraan roda dua dan empat harus berputar arah untuk mencari jalur alternatif.
Sejumlah warga yang pagi ini akan bekerja di Kawasan Industri Dayeuhkolot turun dari kendaraan umum angkot dan bus, mereka melanjutkan perjalanannya dengan menaiki delman.
Titin bersama teman kerjanya terpaksa harus naik delman, pasalnya angkot yang ia naiki tidak dapat menerjang banjir. “Cuma delman yang dapat melintas, kalau enggak naik delman nanti bisa kesiangan sampai pabrik,” ujar Titin.
Selain itu, genangan banjir juga terjadi sebelum Jembatan Dayeuhkolot, akibatnya kemacetan di Jalan Raya Banjaran-Dayeuhkolot pun tak terelakkan. Para pengguna jalan harus bersabar antre untuk melintasi jalan tersebut karena ada genangan di Jembatan Citarum Dayeuhkolot.
Bagi para pengguna jalan dari arah Ciparay dan Majalaya dapat menggunakan jalur alternatif Sapan-Gedebage-Soekarno Hatta dan pengguna jalan dari arah Pamengpeuk dan Banjaran dapat menggunakan jalur alternatif Rancamanyar-Cibaduyut-Soekarno Hatta dan sebaliknya.
Para penarik delman yang beroperasi di jalan tersebut pun meraup berkah dan untung dibandingkan hari biasanya.
“Alhamdulillah banyak yang naik delman, meski kejadian banjir ini tidak diharapkan karena dapat merugikan banyak orang, tapi banjir ini terjadi karena faktor alam,” ujar Ujang.
Ujang menuturkan, saat banjir seperti ini ia bisa menarik 5-10 kali. “Kadang sampai lima kali, visa 10 kali kalau keterusan kasihan kudanya, seorang yang naik delman tarifnya Rp 5 ribu,” tambah Ujang.