Esensinews.com – Tidak banyak orang menolak anggapan bahwa pendidikan menjadi kunci dalam menentukan keberhasilan sebuah negara. Namun pada kenyataannya, pengalokasian anggaran pendidikan bisa sangat berbeda antara negara satu dengan lainnya.
World Economic Forum (WEF) telah merilis laporan tahunan “The Organization for Economic Cooperation and Development” (OECD) (25/10/2018) terkait bidang pendidikan dari 36 negara anggota.
Di antara tolak ukur dalam penilaian tersebut adalah eksplorasi berapa banyak uang yang dihabiskan untuk pendidikan oleh masing-masing negara ini.
Pada 2015, total pengeluaran rata-rata untuk pendidikan negara-negara OECD, diukur dari proporsi total pengeluaran pemerintah, adalah 11% .
Angka terendah adalah negara Yunani dengan total belanja sektor pendidikan 6%. Hanya lima negara yang menghabiskan lebih dari 15% untuk pendidikan: Brasil, Chili, Meksiko, dan Selandia Baru.
Chili menempati posisi ke-3 dengan belanja pendidikan sebanyak 16% dan Selandia Baru berada di peringkat ke-2 dengan total anggaran pendidikan sebesar 19%. Kosta Rika menempati total anggaran belanja tertinggi dengan angka lebih dari 30%.
Dalam data tersebut, Inggris menduduki posisi ke-13, Amerika Serikat di posisi ke-17 dan Belanda di peringkat ke-20. Negara Finlandia yang dianggap memiliki pendidikan terbaik “hanya” menempati posisi ke-22 dengan alokasi anggaran pendidikan di bawah 15% dari total belanja negara.
Meski Indonesia tercantum sebagai patner OECD sayangnya tidak ditemukan data pengeluaran alokasi anggaran pendidikan Indonesia di tahun tersebut.
Melansir data laman resmi Sekretariat Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2018 telah mengalokasikan dana pendidikan sebesar Rp 444, 131 triliun.
Kementerian Agama (Kemenag) memperoleh alokasi terbesar yaitu Rp 52,681 triliun, disusul oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sebesar Rp 40,393 triliun, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sebesar Rp40,092 triliun.
Sisanya tersebar bagi 17 kementerian dan lembaga lain di antaranya Kemenkominfo (Rp 51,614 miliar), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Rp 52,800 miliar), KLH (Rp 99,297 miliar), Kementerian ESDM (Rp 109,756 miliar), serta Kementerian Koperasi dan UKM (Rp 115 miliar).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan anggaran pendidikan memiliki peranan yang vital sebagai tulang punggung pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan.
Lebih lanjut ia menyampaikan, anggaran pendidikan dalam APBN 2018 sebesar Rp 444,131 triliun adalah 20 persen dari total keseluruhan anggaran.
Sebelumnya, ia sempat memberikan catatan khusus terkait kenaikan anggaran pendidikan ini. “Indonesia dan Vietnam sama-sama spending 20 persen dari budget negara untuk pendidikan. Tapi hasilnya sangat beda,” terang Sri Mulyani (22/11/2017).
Dia menambahkan perbedaan tersebut terlihat dari daftar peringkat yang diberikan oleh World Economic Forum, yakni Indonesia di peringkat ke 53 sedangkan Vietnam berada di peringkat ke 8 terbaik dunia.