Esensinews.com – Sekjen Pengurus Besar Nahdlatil Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan bahwa Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU memiliki kontribusi yang besar dalam sejarah Indonesia. Menurut dia, aspirasi bubarkan Banser tergolong mengada-ada.
“Banser ikut mendirikan republik ini. Kalau Banser enggak ikut berjuang, enggak ada republik ini. Banser ini sahamnya besar bagi negara. Banser ini komisaris bangsa,” ucap Helmy di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Helmy menjelaskan bahwa Banser ikut berjuang mengusir penjajah dari tanah Indonesia di masa silam. Selain itu, Banser juga turut memberantas paham komunis pada 1965-1966 silam.
Helmy lalu tidak sepakat ketika ada aspirasi bubarkan Banser hanya karena ada kesalahan yang dilakukan oleh satu orang anggotanya. Menurutnya, itu tidak sepadan. Terlebih, lanjutnya, Gerakan Pemuda Ansor pun telah mengambil tindakan terkait hal itu.
“Kalau ada satu anggota melakukan kesalahan, apakah patut ditimpakan ke organisasinya? Tidak bisa. Setiap manusia bisa salah,” ujar Helmy.
Sebelumnya, aksi pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid oleh anggota Banser di Garut memantik kegaduhan di masyarakat. Berbagai reaksi juga muncul di twitter. Tagar #BubarkanBanser dan #KompakDamaiIndonesiaku ramai di linimasa pada Selasa (22/10).
Sebagian mereka mengkritik aksi anggota Banser tersebut, walaupun ada pula yang menilai ormas itu adalah aset bangsa.
Sementara itu,ribuan orang juga menandatangani petisi onlinemendesak pembubaran Banser. Petisi online berjudul Bubarkan Banser itu dibuat oleh akun @Shilvia Nanda, Selasa (22/10) dini hari.
Dalam keterangannya, @Shilvia mengatakan seharusnya organisasi besar kepemudaan ormas NU ini berfungsi sebagai penegak amar ma’ruf nahi munkar, pelindung sesama muslim, menyebarkan kebaikan walau berbeda mahzab, menjaga ketauhidan.
“Di saat umat muslim fokus sibuk dengan membantu korban bencana Donggala, Sigi, Palu, Lombok. Banser justru sibuk menjaga gereja, membubarkan pengajian, memusuhi ulama, dan hari ini membakar bendera Ar Rayah,” demikian keterangan dalam petisi online itu.
Sumber : CNNIndonesia.com