Esensinews.com – Kendati Partai Demokrat masuk dalam koalisi pendukung Indonesia Adil makmur terhadap Prabowo-Sandiaga Uno, namun fakta di lapangan jauh berbeda.
Hal itu terungkap lewat survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia (Indikator) yang dirilis ke publik pada Rabu (26/9/2018).
Menurut Indikator, hanya paryai Demikrat yang tak solid mendukung Prabowo-Sandiaga dari empat empat parpol pendukung pasangan ini.
“Sebagian besar pemilih Demokrat memilih Jokowi-Ma’ruf Amin ketimbang memilih Prabowo-Sandiaga,” jelas Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Mutadi, di Jakarta, Rabu, (26/9/2018).
Lanjut jelasnya, sebanyak 53 persen responden pemilih Partai Demokrat memilih Jokowi-Ma’ruf Amin.
Sedangkan yang memilih Prabowo-Sandi hanya 43 persen, sisanya 3,6 persen tak menjawab.
Selanjutnya terang Burhanuddin, Partai Gerindra, PKS, dan PAN dinilai lebih solid mendukung Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Survei Indokator menunjukkan, 77,9 persen pendukung Partai Gerindra memilih Prabowo-Sandiaga dan 19,8 persen memilih Jokowi-Ma’ruf Amin.
PKS, 63,3 persen pendukungnya memilih Prabowo-Sandiaga dan 32,7 persen memilih Jokowi-Ma’ruf Amin.
Partai PAN memilih Prabowo-Sandiaga 64 persen pendukung. Duet Jokowi-Ma’ruf Amin dipilih sebanyak 32 persen.
Menurut Burhanuddin, potret kesolidan pendukung parpol sangat penting. Dalam ilmu politik ada istilah split-ticket voting dan straight-ticket voting.
Split-ticket voting adalah pilihan elite partai yang tidak nyambung dengan keinginan basis massa mereka. Sementara, straight-ticket voting keputusan partai di tingkat elite di open basis massa mereka.
“Jadi dalam survei elektoral, suara supir dan penumpang harus sama. Kalau supir belok ke kanan sementara penumpangnya ingin belok ke kiri, secara elektoral artinya belum punya dampak utuh,” kata dia.
Survei mereka dilakukan pada 1-6 September 2018, melibatkan 1.220 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia.
Survei yang digunakan Indikator yakni, dengan wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Adapun margin of error rata-rata sebesar plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
Editor : Divon