Oleh : Jerry Massie (Peneliti Kebijakan Publik Indonesian Public Institiute)
Saat ini pemerintah berencana mengimpor beras sebanyak 2 juta ton. Pro dan kontra antara Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, Kepala Bulog Budi Waseso dan Menteri Pertanian tak terhindarkan.
Sebetulnya, Buwas sudah berbicara realita terkait stok beras saat ini. Padahal dia mati-matian membantu dan memperjuangkan nasib petani.
Tapi disatu sisi dirinya berseberangan dengan Mendag. Sejauh ini menurut saya, kebijakan impor beras pemerintah tidak tepat sasaran.
Pasalnya, menurut kementan stok beras cukup terjaga. Sejauh jumlah normal jika 2 juta ton maka jika stok di Bulog kurang maka langkah paling tepat mengimpor.
Ada apa dengan kemendag? perlu ditelusuri faktor apa hingga impor beras ngotot dilakukan. Apakah ada konspirasi dibelakang ini? Siapa aktor utamanya?
Disatu sisi, Buwas harus tunduk pada pemerintah, tapi di lain sisi dia harus membela nasib petani. Apabila impor akan dilakukan, maka dolar terus bergejolak.
Sejatinya, supply and demand diketahui. Untuk market place and market condition (pangsa pasar dan kondisi pasar).
Oleh karena itu, Mendag perlu bicara realita dan fakta di lapangan, katakan apa adanya. Jangan mengada-ngada! dan harus terbuka ke publik
Memang, sepengetahuan saya Mendag tak punya prestasi sejak dia menjabat. Bagi saya beliau perlu di reshuffle atau diganti.
Saya kira tahun ke tahun bagi sektor pertanian terutama komoditas beras. Dengan jumlah penduduk tergolong tinggi dengan kebutuhan untuk konsumsi beras nasional mencapai 2,3-2,4 juta ton per bulan, ketersediaan cadangan beras menjadi hal yang krusial.
Kan surat yang dikeluarkan oleh Perum Bulog per tanggal 9 Agustus 2018 dengan nomor B-1034/11/DO303/08/2018 lalu diketahui bahwa hingga Juli 2018 kemarin stok beras Bulog masih berada di angka 1,86 juta ton. Sekedar informasi, stok cadangan beras nasional dinyatakan aman adalah 1 – 1,5 juta ton. Surat itu langsung ditujukan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.
Begitu pula, stok beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah) per akhir bulan Juli 2018 adalah sebesar 1.861.404 ton yang terdiri dari pengadaan dalam negeri sebanyak 1.331.881 ton dan eks impor 529.523 ton. Dengan stok yang dikuasai tersebut Perum Bulog siap untuk melaksanakan penugasan yang diamanahkan pemerintah.
Jadi sebetulnya aman stok beras di Bulog. Kebijakan Kementan cukup baik dan juga pengawasan yang ketat dari Buwas yang membuat kemendag ketar-ketir.
Sebetulnya apa yang dikatakan Rizal Ramli sudah tepat. Beliau membela nasib petani. Saolnya jika impor terjadi maka petani yang dikorbankan.
Tapi ini akan berdampak buruk bagi branding atau citra pemerintahan Jokowi. Pasalnya, pemilih petani cukup besar selain buruh dan nelayan.
Tapi langkah arif yang harus dilakukan, mediasi terlebih dulu. Namun jika menemui dead lock, apa boleh buat Jokowi harus ambil tindakan bagi saya mengganti Mendag.
Taruh orang yang fasih berbahasa inggris. Karena ini harus menguasai bahasa inggris.