Oleh: Rofiq Al Fikri. Koordinator Jaringan Masyarakat Muslim Melayu
Saham Sandiaga Uno di PT Saratoga Investama Sedaya TBK sebesar 27,80 persen. Erick Thohir memiliki saham mayoritas di PT Mahaka Media TBK (ABBA).
Sandiaga Uno, cawapres Prabowo kerap dicitrakan ahli ekonomi. Ia memiliki saham di PT Saratoga Investama Sedaya TBK atau yang tercatat di IHSG (SRTG). Sandi memiliki saham 27,80%. Dalam iklim bisnis pemilik saham, di atas 20% itu berstatus controlling share holder (dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan). Seperti menggeser direksi, menentukan arah perusahaan dan lain-lain.
Per hari Kamis (13/9/2018), faktanya saham SRTG terpantau melorot atau berada di zona merah (-4,87%) dengan nilai 3.910. Bahkan, jika dilihat sejak Januari 2015, saham SRTG cenderung terus longsor. Di awal tahun 2015 saja, SRTG nilainya di atas 5.000. Bandingkan dengan saham Sandiaga Uno per hari kamis, yang hanya berada di kisaran 3.000.
Penurunan SRTG tidak sejalan dengan IHSG yang justru terpantau menguat 0,99% per hari kamis. IHSG tercatat 5.855 setelah kemarin ditutup di angka 5.798. Perlu dicatat, naik turunnya saham dipengaruhi oleh kepercayaan investor atau pelaku bisnis terhadap prospek atau masa depan perusahaan.
Selain menakar peluang sukses atau tidaknya karir pemilik saham ke depan, prospek dapat dinilai dari rekam jejak pemimpin perusahaan atau pemilik saham di masa lalu. Semakin pemilik saham dipercaya investor mampu mengelola ekonomi, maka saham itu nilainya akan naik.
Apa yang dialami SRTG milik Sandi justru kontras dengan yang dialami oleh PT Mahaka Media TBK (ABBA), yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Erick Thohir, sosok yang baru-baru ini ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo di Pilpres 2019. Per hari ini, saham ABBA meroket hingga 30 persen. Bahkan, jika diakumulasikan sejak Senin (10/9/2018), lonjakan saham ABBA mencapai 91,66%.
Kalangan pebisnis dinilai lebih optimis melihat kesuksesan Erick ke depannya, khususnya dalam kontestasi politik Pilpres 2019 antara dirinya vs Sandi. Jokowi dinilai masih sangat dicintai rakyat. Erick pun dinilai lebih cakap mengelola perusahaannya berkaca dari berbagai bisnis dan media yang hingga kin terbilang sukses.
Kalangan pebisnis justru lebih optimis kepada Presiden Joko Widodo yang dilihat dari figur Erick Thohir yang mendukungnya.