Esensinews.com – Tanda awas bagi pemerintahan Jokowi – JK dimana nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah, pantauan di sejumlah spot antar sudah menyentuh angka Rp 15.000 yakni pada level Rp 15.100 per dolar AS, pada Selasa (4/9=2018) pukul 15.13 WIB.
Angka tersebut sangat mengkwatirkan bagi sentral ekonomi kita. Seperti dilaman Bank BCA. Pun demikian di beberapa Bank juga memperlihatkan kurs rupiah terus merosot berkisar di angka Rp14.900 per dolar AS.
Mata uang Indonesia ini telah melemah pada perdagangan pekan ini berturut-turut, setelah ditutup turun 0,2 persen atau 30 poin ke level Rp14.710 pada perdagangan Jumat (31/8).
Nilai tukar rupiah menyentuh level terendahnya sejak krisis moneter 20 tahun lalu.
Pengamat Kebijakan Publik Indonesia Publik Institute (IPI) Jerry Massie menilai ini bisa berbahaya. Lantaran berapa studi seorang presiden dan petahana bisa jatuh.
“Saya berbagai kali sudah menyampaikan dengan mereshuffle menteri keuangan dan sejumlah menteri yang tidak memahami akar masalah. Kalau orang ahli mikro dan makro ditambah financial tapi kalau tidak maka ekonomi kita bukan tambah baik namun tambah buruk,” kata Jerry.
Dia mebgatakan ini juga sudah diperingatkan berulang kali oleh pakar ekonomi Rizal Ramli tapi tak digubris.
“Ini sinyal bagi ekonomi apabila sudah tembus Rp 15 ribu per dollar. Saya minta Menkeu harus jelaskan secara detil faktor penyebab, kalau tidak bisa step back alias mundur,” ujar Jerry peneliti dari Amerika ini.
Harga-harga terang saja kata Jerry bakal naik, dan impor dan ekspor bisa berpengaruh. Kan mata uang dolar yang digunakan dalam nilai tukar mata uang. Untuk itu, kalau perlu Presiden mamanggil Rizal Ramli, Kwik Kian Gie, Noorsy dan pakar ekonomi untuk membahas ini.
Editor : Hipatios