Esensinews.com – Perdana Menteri Inggris, Theresa May menegaskan bahwa tidak akan adan referendum Brexit yang kedua. Rerefendum Brexit pertama memutuskan bahwa Inggris akan keluar Uni Eropa (UE) pada tahun 2019 mendatang.
Dalam sebuah tulisan yang diterbitkan Daily Telegraph, May menuturkan bahwa digelarnya Brexit kedua akan menjadi pengkhianatan besar terhadap demokrasi Inggris.
Pemerintah ini akan memenuhi keputusan demokratis rakyat Inggris dengan memastikan bahwa Inggris meninggalkan UE 29 Maret tahun depan,” bunyi tulisan pemimpin Inggris tersebut.
“Saat ini kami sedang melakukannya, kami membangun Inggris yang lebih kuat dan lebih meritokratis yang sesuai untuk masa depan,” sambungnya, seperti dilansir Xinhua pada Minggu (2/9/2018).
May kemudian mengatakan, dia yakin bahwa pemerintahannya dapat menjadi perantara kesepakatan bagus untuk Inggris.
Proses pembicaraan antara Inggris dan UE sendiri saat ini masih berlangsung dan bisa dibilang hampir menemui jalan buntu. Sejumlah pengamat bahwa menyebut, bukan tidak mungkin tidak ada kesepakatan antara Inggris dan UE pada Maret 2019 mendatang.
Sumber : Xinhua, Daily Telegraph