Esensinews.com – Badai Maria yang menerjang Puerto Rico pada tahun lalu telah menewaskan 2.975 orang.
Melansir AFP pada Selasa (28/8/2018), angka tersebut berdasarkan hasil komisi penyelidikan independen pemerintah.
Setelah setahun kontroversi mengenai jumlah kematian dalam bencana tersebut, pemerintah Puerto Rico menyatakan estimasi terbaru itu akan dipertimbangkan sebagai angka resmi pemerintah.
“Saya meminta agar jumlah kematian resmi menjadi 2.975,” kata Gubernur Puerto Rico Ricardo Rossello.
Baca juga: Diterjang Badai Maria, Teleskop Raksasa Arecibo Rusak
“Walau angka itu merupakan estimasi, namun memiliki dasar ilmiah,” imbuhnya.
CNN mengabarkan angka tersebut 46 kali lebih besar dibanding jumlah total yang dirilis pemerintah Puerto Rico pada Desember tahun lalu. Kala itu, pemerintah menyatakan korban tewas akibat Badai Maria hanya 64 orang.
“Ini merupakan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Rossello.
Ke depan, pejabat terkait akan terus menyelidiki jumlah kematian akibat badai dan memperbaiki penghitungan resmi.
Dalam penelitian terpisah oleh Universitas Harvard pada awal 2018 menyebutkan, sekitar 4.600 orang tewas dalam tiga bulan akibat badai.
Penelitian tersebut menghitung sertifikat kematian dan data kematian lainnya selama enam bulan dari September 2017 hingga Februari 2018.
Tim juga mengidentifikasi kelemahan dalam sistem yang mungkin telah menyebabkan kematian yang tidak dilaporkan sebelumnya.
Para ahli menyalahkan buruknya perawatan medis korban Badai Maria akibat pemadaman listrik dan akses jalan terputus sebagai penyebab kematian terbesar.
Rumah tangga harus menghadapi 84 hari tanpa listrik, 64 hari tanpa air dan 41 hari tanpa cakupan telepon seluler setelah badai.
Badai Maria menghancurkan Puerto Rico pada September 2017, menyebabkan kerusakan mencapai 90 miliar dollar AS.
Sumber : CNN, AFP