Esensinews.com – Senator partai Republik sekaligus mantan calon presiden Amerika Serikat (AS), John McCain, meninggal dunia Sabtu waktu setempat atau Minggu (26/8/2018).
Seperti ikutip dari BBC McCain meninggal pada Sabtu dikelilingi oleh keluarganya,” menurut pernyataan singkat yang dikeluarkan oleh kantornya.
Seperti diketahui McCain merupakan pahlawan Perang Vietnam, meninggal dunia pada usia 81 tahun.
Sebelumnya McCain didiagnosis menderita sakit tumor otak yang agresif pada Juli 2017 dan telah menjalani perawatan medis.
Keluarganya mengumumkan McCain, yang meninggalkan Washington pada bulan Desember, telah memutuskan untuk menghentikan pengobatan pada hari Jumat kemarin.
Putri McCain, Meghan, mengatakan tugas seumur hidupnya sekarang adalah untuk menghidupkan teladannya, harapannya, dan cintanya.
Hari-hari dan tahun-tahun mendatang tidak akan sama tanpa ayah saya – tetapi mereka akan menjadi hari-hari yang baik, penuh dengan kehidupan dan cinta, karena teladan yang dia jalani untuk kita,” tulisnya dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di Twitter.
Senator enam-istilah dan kandidat presiden dari Partai Republik pada tahun 2008 ini didiagnosis setelah dokter menemukan tumornya selama operasi untuk menghilangkan gumpalan darah dari atas mata kirinya pada Juli lalu.
Putra dan cucu dari seorang Laksamana Angkatan Laut AS, McCain adalah seorang pilot pesawat tempur selama Perang Vietnam. Ketika pesawatnya ditembak jatuh, ia menghabiskan lebih dari lima tahun sebagai tawanan perang.
Ketika berada di tahanan orang-orang yang menangkapnya, ia menderita siksaan yang membuatnya cacat seumur hidup.
Ucapan bela sungkawa dan penghormatan terakhir dari sejumlah tokoh mulai mengalir untuk McCain dan keluarga yang ditinggalkannya begitu berita kematiannya diumumkan.
Donald Trump, yang ditentang keras oleh McCain, men-tweet: “Simpati dan rasa hormat saya yang terdalam pergi ke keluarga Senator John McCain. Hati dan doa kami bersama Anda!”
Rekan Senator Republik Lindsey Graham juga men-tweet, mengatakan: “Amerika dan Kebebasan telah kehilangan salah satu juara terbesarnya …. dan saya kehilangan salah satu teman dan mentor tersayang saya.”
Sumber : BBC