Esensinews com – Otoritas Texas tengah menyelidiki laporan kasus kematian seorang anak migran yang telah ditahan di sebuah pusat penampungan AS. Diduga anak tersebut meninggal lantaran kondisi penampungan yang tidak sehat.
Pejabat dari Dinas Kesehatan dan Kemanusiaan Negara Bagian Texas mengatakan kepada AFP bahwa mereka telah membuka penyelidikan terkait tuduhan itu, yang muncul pertama kali awal Agustus lalu.
Proses menyelidikan telah dimulai pada Kamis (9/8/2018), menyusul pihak keluarga anak migran yang meninggal memberikan identitas anak tersebut kepada pihak berwenang.
Pengacara dari ibu korban mengatakan, mereka mengungkap informasi tentang seorang anak kecil yang secara tragis meninggal setelah ditahan oleh Penegakan Bea Cukai dan Imigrasi AS (ICE) dalam kondisi yang tidak sehat.
“Kami sedang menafsirkan kasus ini dan tidak memiliki komentar lebih lanjut,” kata firma hukum Arnold and Porter dalam pernyataannya.
Sementara pihak ICE mengatakan siap bekerja sama dalam proses penyelidikan.
Baik pihak pengacara, keluarga korban, maupun dari pejabat yang mengungkap rincian mengenai identitas anak migran yang meninggal.
Dari kantor pengacara hanya menunjukkan bahwa anak migran yang meninggal sempat ditahan di sebuah fasilitas penampungan migran di Dilley, Texas selatan.
Kontroversi terkait kasus kematian seorang anak migran di tempat penampungan di Texas itu muncul pertama kali dalam laporan The Dallas Morning Newspada 1 Agustus lalu.
Sebelumnya pada Juli lalu, tiga pusat penampungan di AS telah dipergunakan untuk menampung hingga total 1.437 migran. Total migran yang ditampung di seluruh fasilitas ICE di AS mencapai 44.210, berdasarkan data pada 16 Juli.
Kebijakan “Nol Toleransi” yang diterapkan pemerintahan Donald Trump pada awal tahun ini telah meningkatkan jumlah migran yang ditangkap di perbatasan AS-Meksiko.
Namun penerapan kebijakan tersebut turut berdampak pada terpisahnya 2.300 anak-anak dari orangtua migran mereka, memicu kecaman dari banyak pihak untuk pembatalan penahanan para migran.
Sumber : AFP