Esensinews.com – Sejumlah kalangan berharap agar pemilihan presiden pada 2019 berjalan kondusif. Salah satunya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman.
Dirinya berharap proses tahapan pencalonan calon presiden dan wakil presiden di pemilu 2019 berjalan lancar.
Hal itu disampaikannya saat melakukan sosialisasi terkait mekanisme dan persyaratan pengajuan bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (27/7/2018) malam.
“Yang terbaik saja lah,” jelasnya saat membuka acara sosialisasi dihadapan pimpinan-pimpinan partai peserta Pemilu 2019.
Lanjut ucapnya, KPU juga telah membuka help desk untuk membantu peserta pemilu apabila mengalami kesulitan.
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pemilu 2019, pendaftaran capres dan cawapres dilakukan pada 4-10 Agustus depan. Penetapan capres dan cawapres peserta pemilu dijadwalkan 20 September mendatang. Setelah itu, penetapan nomor urut peserta pemilu 21 September.
Ditempat yang sama, Komisioner KPU Hasyim Asyari menjelaskan, sosialisasi ini sangat diperlukan mengingat pendaftaran pasangan capres-cawapres semakin dekat.
“Pendaftaran mulai tanggal 4 Agustus berarti hari Sabtu depan sudah memasuki tahapan pencalonan (calon presiden dan wakil presiden),” ujarnya.
Begitu pula kata Hasyim pertemuan ini menjadi pendorong stimulan agar kondisi-kondisi yang dibangun antar parpol dan calon (presiden dan wakil presiden) makin rekat erat semoga saja.
Tahapan pemilu 2019 yang akan berlangsung yakni:
1. Pendaftaran calon presiden dan wakil presiden: 4-10 Agustus 2018
2. Masa kampanye: 23 September 2018-13 April 2019
3. Masa tenang: 14-16 April 2019
4. Pemungutan suara: 17 April 2019
5. Penetapan hasil pemilu pasca putusan MK: 17-23 September 2019
6. Peresmian keanggotaan DPRD kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD: Juli-September 2019
7. Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden: 20 Oktober 2019.
Acara ini juga dihadiri seluruh ketua DPP Partai Politik peserta pemilu 2019, komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi, komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik, serta Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar.
