Esensinews.com – Minat baca buku untuk anak Indonesia sangat rendah dibandingkan negara lain. Untuk itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise meminta anak-anak untuk banyak membaca buku daripada mengakses internet untuk mencegah dampak buruk penggunaan internet.
“Saya dulu tidak pakai internet, bisa jadi profesor karena membaca buku. Karena itu, perbanyaklah membaca buku,” kata Yohana dalam Seminar Hari Anak Nasional 2018 di Auditorium Adhyana, Wisma Antara, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Menteri asal Papua ini merasa prihatin dengan kondisi saat ini. Apalagi saat dirinya mengunjungi perpustakaan sekolah dan universitas, tidak banyak siswa dan mahasiswa yang memanfaatkannya untuk membaca buku.
Selanjutnya kata Yohana, salah satu dampak pengunaan buruk internet dan gawai adalah radiasi dan sinar yang keluar dari layar gawai. Cahaya yang keluar dari layar gawai bisa merusak syaraf dan radiasinya masuk ke dalam otak.
“Buku lebih utama daripada membaca melalui gawai. Belajarlah dengan giat. Jadilah profesor,” ucapnya.
Yohana mengatakan penggunaan gawai di oleh anak-anak selalu menjadi perbincangan dan perhatian masyarakat, termasuk dari kalangan anak-anak sendiri.
“Suara Anak juga meminta agar penggunaan gawai dibatasi. Gawai membuat seseorang tidak bisa berkonsentasi. Saya ingin melindungi anak-anak agar tidak terjerumus bahaya gawai,” jelas dia.
Sementara Yohana adalah narasumber pada Seminar Hari Anak Nasional 2018 “Internetku Baik, Internetku Asyik” yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Komunikasi dan Informatika, ECPAT Indonesia, Siberkreasi dan ID-COP.
Selain Yohana, pembicara yang lain adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.