Apes, Jakarta makin terkenal belakangan ini di media luar jelang Asian Games tapi publisitasnya bukanlah persiapannya yang bagus tapi malah memalukan. Salah satu media Singapura, Chanelnewsasia memberitakan dengan tajuk “Jakarta covers up ‘stinky, toxic’ river near Asian Games village”
Media itu memberitakan, Sungai Sentiong atau Kali Item yang berbau busuk dan beracun di dekat perkampungan atlet Asian Games di Jakarta telah ditutupi dengan jaring nilon hitam karena khawatir hal itu akan menjadi pemandangan buruk di dalam perhelatan olah raga se Asia tersebut.
Terkuak, upaya menutupi bau busuk dan pemandangan yang menjijikkan di sungai itu akhirnya terbongkar juga tak hanya di Indonesia tapi jadi masyur di manca negara oleh pemimpin ayam sayur. Jadilah Indonesia jadi bahan lelucon di media, ironis sekali!
Bagusnya, media itu menyoroti Jakarta semata bukan Indonesia. Tapi masalahnya Jakarta itu adalah Ibu Kota, Kota Metropolitan. Jakarta adalah Indonesia mini, maka sorotan tajam ke Jakarta akan menjadi sorotan juga ke Indonesia. Anies makin memperburuk citra Indonesia di dunia internasional. Model kayak begini mau nyapres? Itu adalah ketololan hakiki!
Upaya dari pemprov DKI ini makin menambah citra tak profesionalnya para pejabat di kota Jakarta selaku tuan rumah Asian Games. Yang miris adalah Pusat atau Pemerintahan Indoensia kena getahnya. Ini sudah level menjatuhkan dan merendahkan citra dan martabat bangsa!
Semua itu tak lepas dari jurus kepepet karena malas kerja si Gubernur Anies dan wakilnya. Pemimpin yang tak kapabel, punya staf TGUPP yang bejibun tapi ogah kerja dan ogah capek. Tak ada persiapan dan antisipasi yang terlihat dalam menyambut Asain Games.
Semua itu cermin pemimpinnya, kerjanya cuma pelesir, main copot pejabat yang kompeten sementara dirinya jauh dfari kompeten. Lalu sibuk dengan pencitraan untuk nyapres. Tak ada usaha sedikitpun untuk mempersiapkan atau membenahi kota Jakarta. Ambil contoh, bagian revitalisasi trotoar dan jalan Sudirman saja kerjaannya sampai mangkrak.
Saat Asian Games makin dekat, bau yang jadi aib di Kali Item makin parah, akhirnya Gubernur kepepet. Langsung cari cara instan, cari gampang dan ogah kerja, coba-coba menutupi borok dan aib sungai eh Kali Item ini agar tak menjadi aib dalam acara Asian Games mendatang eh malah aibnya terkuak.
Singapura akhirnya meminjamkan peralatan penjernihan untuk air di Kali Item itu dengan teknologi “nano bubble”. Saat uji coba di sugai yang lain di Jakarta, butuh seminggu menjernihkannya. Keren, Singapura juga tak tahan melihat pejabat di Jakarta itu lambat bekerja, harusnya dari dulu! Terima Kasih Singapura!
See, mempermalukan dan merendahkan kota Jakarta. Itulah aksi menjijikkan Anies-Sandi yang menjadikan Jakarta sebagai kota kumuh yang makin semrawut. Anies sukses mempromosikan Jakarta dan Indonesia dalam sekejap.
Lihat
Media itu memberitakan, Sungai Sentiong atau Kali Item yang berbau busuk dan beracun di dekat perkampungan atlet Asian Games di Jakarta telah ditutupi dengan jaring nilon hitam karena khawatir hal itu akan menjadi pemandangan buruk di dalam perhelatan olah raga se Asia tersebut.
Terkuak, upaya menutupi bau busuk dan pemandangan yang menjijikkan di sungai itu akhirnya terbongkar juga tak hanya di Indonesia tapi jadi masyur di manca negara oleh pemimpin ayam sayur. Jadilah Indonesia jadi bahan lelucon di media, ironis sekali!
Bagusnya, media itu menyoroti Jakarta semata bukan Indonesia. Tapi masalahnya Jakarta itu adalah Ibu Kota, Kota Metropolitan. Jakarta adalah Indonesia mini, maka sorotan tajam ke Jakarta akan menjadi sorotan juga ke Indonesia. Anies makin memperburuk citra Indonesia di dunia internasional. Model kayak begini mau nyapres? Itu adalah ketololan hakiki!
Upaya dari pemprov DKI ini makin menambah citra tak profesionalnya para pejabat di kota Jakarta selaku tuan rumah Asian Games. Yang miris adalah Pusat atau Pemerintahan Indoensia kena getahnya. Ini sudah level menjatuhkan dan merendahkan citra dan martabat bangsa!
Semua itu tak lepas dari jurus kepepet karena malas kerja si Gubernur Anies dan wakilnya. Pemimpin yang tak kapabel, punya staf TGUPP yang bejibun tapi ogah kerja dan ogah capek. Tak ada persiapan dan antisipasi yang terlihat dalam menyambut Asain Games.
Semua itu cermin pemimpinnya, kerjanya cuma pelesir, main copot pejabat yang kompeten sementara dirinya jauh dfari kompeten. Lalu sibuk dengan pencitraan untuk nyapres. Tak ada usaha sedikitpun untuk mempersiapkan atau membenahi kota Jakarta. Ambil contoh, bagian revitalisasi trotoar dan jalan Sudirman saja kerjaannya sampai mangkrak.
Saat Asian Games makin dekat, bau yang jadi aib di Kali Item makin parah, akhirnya Gubernur kepepet. Langsung cari cara instan, cari gampang dan ogah kerja, coba-coba menutupi borok dan aib sungai eh Kali Item ini agar tak menjadi aib dalam acara Asian Games mendatang eh malah aibnya terkuak.
Singapura akhirnya meminjamkan peralatan penjernihan untuk air di Kali Item itu dengan teknologi “nano bubble”. Saat uji coba di sugai yang lain di Jakarta, butuh seminggu menjernihkannya. Keren, Singapura juga tak tahan melihat pejabat di Jakarta itu lambat bekerja, harusnya dari dulu! Terima Kasih Singapura!
See, mempermalukan dan merendahkan kota Jakarta. Itulah aksi menjijikkan Anies-Sandi yang menjadikan Jakarta sebagai kota kumuh yang makin semrawut. Anies sukses mempromosikan Jakarta dan Indonesia dalam sekejap.
Secara instan media makin viral dan ramai membongkar aksi pencitraan yang busuk oleh duo dagelan DKI ini baik di dalam dan luar negeri. Kali yang busuk dan kumuh ini berusaha ditutup-tutupi oleh Anies tapi apa daya bau busuknya sudah menyebar secara internasional.
Mau pake acara menutup Kali Item sih sudah dekat-dekat waktu penyelenggaraannya, jadi terendus deh betapa tak becus dan tak beresnya persiapan Jakarta menjadi tuan rumah event yang sifatnya internasional ini.
Media Perancis AFP menampilkan bagaimana Kali Sentiong – dijuluki “Sungai Hitam” oleh penduduk setempat karena penampilan gelapnya yang kotor – dalam proses penutupan. Nelson Simanjuntak, seorang pejabat badan sumber daya air Jakarta, mengatakan kepada AFP.
“Ini berfungsi untuk meningkatkan keindahan (sungai) sehingga air hitam tidak bisa dilihat langsung oleh atlet internasional,” kata Supriyono, Kasubbag Kepegawaian Dinas Sumber Daya Air.
Pihak berwenang berharap jaring hitam juga akan meminimalkan bau busuk yang berasal dari sungai, yang sebagian disebabkan oleh air yang menguap di bawah matahari tropis. Teknologi limbah “nano bubble” yang canggih, yang membantu memecah bahan organik dan menetralkan bahan kimia, digunakan untuk tujuan yang sama.
Percuma, bendera multi-warna dipasang dan pengecatan dinding penahan tebing sungai dengan warna-warna cerah. Karena bendera berwarna-warni dan tembok normalisasi itu tak bisa menutupi aib bau bersama dengan waring yang dipasang!
Jakarta dan Palembang di Sumatra menjadi tuan rumah sekitar 11.000 atlet dan 5.000 pejabat dari 45 negara untuk Asian Games, acara multi-olahraga terbesar di dunia di belakang Olimpiade. Nah, silakan menyaksikan secara langsung pemandangan unik bin ajaib kreasi Gubernur edan ini!
Sumber : Seword