Esensinews.com – Dukungan terus diberikan LSM dan Ormas terhadap jagoannya untuk bertarung di pilres 2019. Kali ini nama Mantan Ketua MK Mahfud MD.
Dukungan bagi dia sebagai calon wakil presiden yang mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019 datang dari dari tokoh Muhammadiyah dan Banser
Menurut Ketua Dakwah PP Muhammadiyah Abrar Azis anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu adalah figur yang tepat dalam merepresentasikan Islam. Makanya kata dia, mantan ketua MK ini layak menjadi pendamping Jokowi.
“Pak Mahfud itu kan, meskipun Guru Besar Tata Negara. Beliau kan sangat religius, terutama sangat dekat dengan Gus Dur dulu. Sangat NU,” ujarnya.
Lebih dari itu jelasnya, Mahfud akan bisa menangkal isu identitas yang diprediksi digunakan untuk menyerang Jokowi. Selain itu, Mahfud juga bakal memaksimalkan suara Jokowi di Pilpres 2019.
“Saya pikir Pak Mahfud sangat representatif kalau menyebut beliau tokoh Islam. Kelompok-kelompok keumatan penting dipertimbangkan,” ucap dia.
Begitu pula dengan Nurruzaman, Komandan Densus 99 Banser-Ansor. Dia pun sepakat dengan pernyataan Abrar. Lebih lanjut tutur dia, Mahfud merepresentasikan umat Islam dan berpengalaman di pemerintahan. Mahfud, tambahnya, juga pernah menjadi anggota DPR.
“Bukan hanya itu saja. Mahfud juga berpengaruh lantaran dekat dengan tokoh-tokoh nasional. “Pak Mahfud kan berpengalaman, tokoh berpengaruh, dekat dengan Muhammadiyah, dekat dengan NU. Kemudian berintegritas dan jujur. Dari sisi aspek integritas, kriteria ini sangat penting karena di saat negeri ini sedang memerangi korupsi, dibutuhkan pemimpin yang bersih,” kata dia.
Dijelaskan pula Mahfud MD bisa diterima di kalangan elite maupun publik secara luas khususnya secara aksebtabilitas. Mahfud bisa menjadi jembatan bagi Jokowi dengan kelompok-kelompok yang berseberangan. Selain itu, Mantan Ketua MK ini bisa membantu mendongkrak elektabilitas.
“Di dalam penerimaan publik, saya rasa dengan selalu masuknya nama Mahfud dalam survei maupun opini para ahli, menandakan beliau diterima secara publik,” jelasnya.
Di kalangan Islam tradisional, Mahfud bisa diterima. Di kalangan moderat pun diterima. “Hal itu menjadi kelebihan Mahfud,” ujar Arfianto.