Oleh: Prof Dr Manlian Ronald A Simanjuntak
Indonesia kembali memasuki langkah maju mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Era Industri 4.0. Langkah Indonesia menuju Industri 4.0 tercatat nyata, ketika pada awalnya beberapa waktu lalu Menteri Perindustrian RI, Airlangga menghadiri pertemuan internasional yang membahas dunia di dalam Era Industri 4.0 sebagai langkah awal. Setelah itu kemudian Presiden RI Joko Widodo mencanangkan Indonesia secara resmi Making Indonesia 4.0.
Perintah presiden itu kemudian dilaksanakan oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja RI, antara lain Menko Bidang Perekonomian RI, Darmin Nasution yang menekankan terbukanya perubahan cakrawala dan perilaku kapasitas manusia di era Revolusi Industri 4.0 (sumber: Suara Pembaruan 6 Juli 2018) dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja RI lainnya. Menjadi penting pula pemikiran Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Mohamad Nasir seperti yang dicatat beberapa sumber, menyatakan ditugaskan mempersiapkan SDM yang dapat menggabungkan digital basic dan manusia. Bersama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Menristekdikti RI melakukan agenda untuk mengubah pola pikir di lingkungan kementerian dan kelembagaan (sumber: Suara Pembaruan 6 Juli 2018). Langkah strategis ini adalah “sangat tepat”.
Kemenristekdikti sebagai Panglima Pendidikan Tinggi Indonesia bersama Lemhanas dicermati sangat tepat bahkan sangat mampu untuk mewujudkan model SDM Indonesia di Era Industri 4.0. Model SDM Indonesia di Era Industri 4.0 mampu untuk mewujudkan daya saing Indonesia dalam rangka mewujudkan Indonesia Hebat dalam “State of The Art Program Nawacita untuk Indonesia”. Hal tentang daya saing Indonesia ditekankan Menristekdikti RI untuk terus ditingkatkan mengingat positioning daya saing Indonesia saat ini ada di peringkat 36 dari 137 negara. Terlebih Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030. Jika kita tidak memanfaatkan bonus demografi mendatang, Indonesia akan menghadapi tantangan berat. Sehingga, menjadi pertanyaan penting bagi kita sehubungan hal di atas yaitu dalam mewujudkan model SDM Indonesia yang andal di Era Industri 4.0, apa hal terutama dalam Pendidikan Indonesia?
Model Pendidikan Indonesia diukur dari keberlanjutan pendidikan di dalam keluarga – pendidikan dasar (TK dan SD), pendidikan menengah (SMP dan SMA), pendidikan tinggi (S1, S2, S3). Setelah menuntaskan pendidikan S3, sangat diharapkan akan lahir banyak guru besar (profesor) yang tidak hanya dipandang sebagai jenjang jabatan akademis sebagai dosen, tetapi juga sebagai model sekaligus motor kepemimpinan, pendidikan dan revolusi mental Indonesia di masa depan. Yang terutama dalam hal pendidikan di Indonesia yaitu pendidikan yang ada di dalam keluarga. Pendidikan keluarga membentuk manusia mengenal dirinya sendiri dan berbagai potensi yang ada, mengenal siapa penciptanya, mengenal masa depan melalui relasi di dalam keluarga. Pendidikan keluarga merupakan pondasi penting kehidupan manusia secara holistik. Belajar dari pendidikan keluarga, yang penting dicermati sebagai dasar pendidikan yaitu leadership (kepemimpinan). Hal tentang kepemimpinan dipelajari dan diajarkan mulai dari pendidikan di dalam keluarga sampai pendidikan tinggi. Kepemimpinan yang terpenting adalah kepemimpinan transformasional yang mengubahkan diri manusia itu sendiri dan berdampak serta mengubahkan secara positif manusia yang lain. Dengan adanya kepemimpinan dalam pendidikan Indonesia di era Industri 4.0, beberapa hal penting bagi Indonesia, yaitu:
Pertama dalam Industri 4.0 adalah human system (SDM). Kedua pendidikan memberikan dasar pengetahuan, mental dan kompetensi yang profesional untuk membentuk moral bangsa yang berpengetahuan tinggi, benar, profesional serta bermanfaat bagi banyak orang. Ketiga, dasar kepemimpinan meletakkan dasar penting bagi pendidikan Indonesia untuk mengenal diri, bangsa dan visi Indonesia Hebat pasca 2020. Keempat, kepemimpinan di dalam pendidikan Indonesia meletakkan dasar kompetensi bangsa secara mental dan intelektual untuk mampu melaksanakan Nawacita menuju Indonesia Hebat.
Menuju Indonesia Hebat, ditentukan oleh keandalan kepemimpinan dan pendidikan untuk siap membentuk Indonesia Hebat di Era Industri 4.0.
• Guru Besar Universitas Pelita Harapan