Esensinews.com – Saat menerima safari politik Ketua Umum (ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau kerap disapa Cak Imin melontarkan celetukan politik di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di kawasan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Selatan, Rabu (04/7/2018).
Cak Imin pun sempat berseloroh kepada Airlangga di hadapan sejumlah wartawan terkait batas pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2019 yang jatuh pada 4-10 Agustus mendatang.
“Kita tinggal punya waktu 30 hari,” kata Cak Imin sontak saja Airlangga tertawa, bahkan tamu lain yang hadir pada pertemuan tersebut.
Kedua ketum ini, sama-sama masuk dalam bursa cawapres pendamping Joko Widodo. Selain itu ada juga nama lain yang punya peluang termasuk Ketua Umum PPP Rommy Romahurmuziy.
Sebagai pengusung Jokowi, PDIP menyebut bahwa mantan Wali Kota Solo itu sudah punya persiapan dalam memilih cawapres pendampingnya. Namun politikus PDIP Pramono Anung enggan menyebut nama-nama yang masuk dalam radar Jokowi.
Airlangga sendiri menolak pertemuan dengan Cak Imin dikaitkn dengan Pilpres 2019. “Cuma silaturahmi saja karena ini masih di bulan Syawal,” kata Airlangga.
Disisi lain Menteri Perindustrian ini menyampaikan kunjungannya ke DPP PKB merupakan kunjungan balasan setelah Cak Imin beberapa waktu lalu bersilaturahmi ke rumahnya.
“Ini kunjungan balasan waktu Pak Ketua Umum PKB datang ke rumah dinas saya bersama jajarannya. Sesuai dengan apa yang dijanjikan saya membawa jajaran DPP (Golkar) ke PKB,” ujarnya di lokasi, Rabu (04/7/2018).
Dijelaakan pula hal yang dibahas adalah memantapkan kesamaan arah PKB dan Golkar dalam mengusung Jokowi pada Pilpres mendatang. Di samping rencana membangun kerjasama kedua partai.
“Untuk membangun kerjasama kita tadi sudah menyepakati adanya tim kerja bersama untuk menghadapi agenda-agenda berikut, tentunya agenda Pileg dan Pilpres ke depan,” ujarnya.
Kesepakatan tersebut selanjutnya akan ditindaklanjuti masing-masing tim dari kedua belah pihak. Tim dari PKB dan Golkar akan melakukan pertemuan lanjutan.
“Dan juga disampaikan bahwa PKB kemudian Golkar ini mempunyai elektabilitas yang mencukupi untuk mensupport bapak Presiden,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Airlangga mengaku tak membahas soal cawapres Jokowi. Maupun potensi terbentuknya poros ketiga setelah muncul wacana duet JK-AHY yang disodorkan Demokrat.
“Kita tidak membahas poros ketiga. Ini membahas poros yang mendukung, saat sekarang Pak Presiden didukung juga oleh PKB dan Partai Golkar,” jelasnya.
Airlangga juga membantah silaturahmi yang selama ini dilakukan ke ketua umum partai koalisi pendukung Jokowi bagian dari lobi agar didukung menjadi cawapres. Menurutnya, jika ingin menjadi cawapres yang harus dilobi adalah Jokowi.
“Lobi itu kan ke Pak Presiden. Kalau ini adalah kita kerja bersama, membangun pengertian bersama, dan menatap masa depan bersama,” tegasnya.
Cawapres tak masuk dalam pembahasan karena yang menentukan Jokowi setelah dibahas bersama-sama partai koalisi. “Kita belum membahas karena kita sama-sama meyakini, proses wapres ditentukan oleh presiden,” ungkap Airlangga.
Kendati partai yang dipimpin Cak Imin ini belum secara resmi menyatakan akan bergabung dengan koalisi Jokowi, Airlangga memastikan PKB tetap dalam posisi mendukung pemerintah saat ini. “Sudah dipastikan PKB berada dalam koalisi mendukung pemerintah pada saat ini, lima tahun ke depan tanya beliau (Cak Imin),” jelasnya.