Esensinews.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tergerus turun dibuka melemah 0,15%, IHSG sudah ambruk 1,66% ke level 5.651,57.
Dengan hancurnya rupiah, barangkali ini momok utama anjloknya bursa saham domestik.
Namun saat ini rupiah diperdagangkan melemah 0,37% di pasar spot ke level Rp 14.428/dolar AS.
Bank Indonesia (BI) sendiri mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50bps seperti dikutip CNBCindonesia, Senin (29/6/2018) pekan lalu. Ini juga masih belum ampuh untuk meredam pelemahan nilai tukar.
Pelemahan ini berdampak pada nilai tukar, saham-saham emiten perbankan dilepas oleh investor; sektor jasa keuangan anjlok hingga 1,44%, menjadikannya kontributor terbesar bagi pelemahan IHSG.
Saham-saham emiten perbankan yang dilepas investor diantaranya: PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-3,55%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (-2,46%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-1,92%), PT Bank CIMB Niaga Tbk/BNGA (-1,6%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-1,05%).
Sektor perbankan akan terasa saat rupiah melemah, seiring dengan naiknya risiko gagal bayar oleh kreditur yang akan berujung pada kenaikan rasio kredit bermasalah/non-performing loan (NPL).
Sementara, kejadian tragis dimana profitabilitas dari emiten-emiten bank BUKU IV terhantam pada tahun 2015 silam, ketika rupiah terdepresiasi hingga melebihi level Rp 14.600/dolar AS.
Editor : Jhon