Esensinews.com – Tokoh Indonesia Timur sekaligus anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Adrianus Garu mengusulkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko, Kapolri Tito Karnavian dan Gubenur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Ketiga tokoh ini dinilai sebagai figur yang pas dan bisa mengangkat elektabilitas yang dimiliki Jokowi saat ini.
“Kita menawarkan tiga tokoh hebat itu untuk mendampingi pak Jokowi. Kami melihat ketiganya punya kemampuan dan keunggulan masing-masing,” kata Andre, sapaan akrab Adrianus Garu di Jakarta, Sabtu (30/6).
Ia menjelaskan Moeldoko didorong karena sebagai mantan Panglima TNI. Dia punya pengalaman memimpin TNI dan merupakan salah satu jenderal terbaik di TNI. Moeldoko juga memiliki jaringan yang luas dan punya kemampuan dan kecakapan dalam memimpin. Apalagi Moeldoko sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Seluruh Indonesia (HKTI). Selain itu, Moeldoko sudah akrab dengan Jokowi dengan jabatannya sebagai Kepala Staf Kepresidenan saat ini.
“Moeldoko dengan HKTI yang dipimpinnya bisa menghimpun segala urusan elemen petani se-Indonesia. Moeldoko sudah punya basis rill yang patut diperhitungkan,” tegas Andre.
Untuk Kapolri Tito Karnawian, Andre menyebut sangat pas mendampingi Jokowi karena berasal dari luar Jawa. Tito juga jenderal yang jenius, pekerja keras dan tidak punya ambisi (low profile).
“Tito masih muda dan pintar. Tokoh nasionalis yang bisa diandalkan untuk menjaga empat pilar bangsa,” tutur anggota Komite IV DPD ini.
Sementara terkait Sharul, Andre mengemukakan Sharul adalah gubernur dua periode di Sulsel. Dia termasuk satu gubernur yang berhasil di republik ini. Dia sudah akrab dengan Jokowi, terutama saat Jokowi menjadi Gubenur DKI Jakarta. Saat ini, Sahrul juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Gubenur se-Indonesia yang bisa mengkonsolidasikan semua gubenur untuk mendukung program pemerintah.
“Kolaborasi sama-sama mantan gubernur sangat cocok untuk mengelesaikan urus-urusan rakyat kecil di seluruh tanah air,” tuturnya.
Menurutnya, tiga tokoh tersebut sudah teruji pengalaman, kemampuan dan kerjanya. Mereka tidak cangung lagi jika berpasangan dengan Jokowi karena sudah saling kenal dan akrab.
“Kami yakin sekali kolaborasi birokrasi TNI yaitu Jokowi dan Moeldoko atau Jokowi – Tito serta Jokowi – Sharul bisa membawa perubahan yang sangat luar biasa untuk Indonesia. Tinggal partai saja yang menentukan. Kalau partai-partainya sehat, ketiga figur ini layak dipertimbangkan. Tapi kalau partainya tidak sehat, pasti mendukung kelompok kapital besar untuk memuluskan jaringan bisnis semata bukan untuk kesejahteran rakyat,” tutup Andre.
Editor : KNC